banner servis motor servo

Mengenal Servo Motor dan Peran Pentingnya dalam Era Industri 4.0

Dalam gelombang revolusi Industri 4.0, servo motor telah menjadi komponen krusial yang memperkuat berbagai sistem otomasi dan robotik, namun apa sebenarnya servo motor itu, dan mengapa perannya begitu penting? Artikel ini akan menjelajahi fungsi utama servo motor dan aplikasi pada industri 4.0, menyoroti bagaimana komponen ini mengintegrasikan kontrol yang akurat dan efisiensi tinggi dalam aplikasi industri. Dengan memahami lebih dalam tentang servo motor, kita dapat mengungkap bagaimana teknologi ini berkontribusi pada efisiensi operasional, peningkatan produktivitas, dan inovasi dalam konteks era Industri 4.0.

Apa itu Servo Motor?

Servo motor adalah jenis motor listrik yang menggunakan mekanisme umpan balik untuk memantau dan mengontrol pergerakannya. Motor ini dirancang untuk memberikan kontrol gerakan dan pemosisian yang presisi dan akurat, sehingga ideal untuk digunakan dalam otomasi dan robotika.

Motor ini tersedia dalam berbagai ukuran dan gaya yang sesuai dengan berbagai aplikasi, mulai dari proyek hobi kecil hingga mesin industri tugas berat. Pelajari lebih lanjut alat ini dalam artikel Motor Servo: Definisi, Fungsi, dan Keunggulannya berikut.

Teknisi Mempelajari Apa Itu Servo Motor

Mengapa Servo Penting untuk Industri 4.0?

Industri 4.0 mengacu pada revolusi industri keempat, yang ditandai dengan integrasi teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), Internet of Things (IoT), dan komputasi awan. Servo sangat penting untuk Industri 4.0 karena mereka menawarkan kemampuan kontrol yang tepat dan akurat untuk mesin yang digunakan dalam proses manufaktur dan otomatisasi.

Mereka memungkinkan mesin bekerja lebih cepat, lebih efisien, dan dengan akurasi yang lebih besar, menghasilkan lebih sedikit kesalahan dan peningkatan produktivitas.

Kegunaan untuk Industri 4.0

Setelah mengetahui apa itu servo motor, ketahui juga peran pentingnya dalam mendukung implementasi industri 4.0 dengan berbagai kegunaannya yang memberikan kontribusi pada efisiensi, fleksibilitas, dan otomatisasi proses industri. Berikut adalah beberapa kegunaan utama servo dalam konteks industri 4.0:

1. Mengontrol Gerakan Supaya Presisi

Servo digunakan secara luas dalam aplikasi yang membutuhkan kontrol gerakan yang presisi, seperti robot industri, mesin CNC, dan sistem pengangkutan otomatis. Kemampuan servo untuk menghasilkan gerakan yang akurat dan responsif memungkinkan penggunaan robot yang presisi tinggi dan sistem produksi yang efisien.

2. Mengotomatisasi Proses Produksi

Servo motor membantu dalam otomatisasi proses produksi dengan menggerakkan peralatan dan mesin dengan tingkat presisi tinggi. Mereka digunakan dalam sistem conveyor, mesin pengepakan, peralatan penanganan material, dan banyak lagi. Servo memungkinkan peralatan bergerak dengan cepat, tetapi tetap mempertahankan kontrol yang presisi, meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi.

3. Mengendalikan Kecepatan dan Torsi

Dalam industri 4.0, servo motor sering digunakan untuk mengendalikan kecepatan dan torsi dalam aplikasi seperti mesin pemrosesan, mesin penggerak, dan sistem penggerak lainnya. Dengan pengaturan yang tepat, motor dapat memberikan kecepatan variabel yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi, meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi dalam lingkungan produksi yang dinamis.

4. Sebagai Sistem Pengaturan Posisi

Servo motor digunakan dalam sistem pengaturan dan posisi yang memerlukan tingkat presisi yang tinggi. Contohnya adalah pengaturan posisi robot industri, mesin pemrosesan dengan toleransi ketat, dan sistem pick-and-place otomatis. Motor memungkinkan pergerakan yang akurat dan konsisten, yang sangat penting dalam memastikan kualitas produk dan keandalan proses produksi.

5. Mampu Mempercepat Respon Perubahan

Servo motor memiliki kemampuan untuk merespons perubahan secara cepat, baik dalam hal posisi maupun kecepatan gerakan. Hal ini penting dalam lingkungan industri 4.0 yang seringkali memerlukan adaptasi cepat terhadap perubahan produk, permintaan pelanggan, atau skenario produksi yang berubah. Dengan servo motor, perubahan dapat diakomodasi dengan respons yang cepat dan akurat.

6. Bisa Diintegrasikan dengan Sistem Kontrol dan Sensor

Servo motor dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem kontrol yang cerdas dan sensor yang mendukung teknologi industri 4.0, seperti sistem sensorik cerdas, pemrosesan data real-time, dan konektivitas IoT. Integrasi ini memungkinkan motor beroperasi dalam sistem yang lebih terhubung dan adaptif, memberikan keuntungan dalam hal pengawasan, pemantauan, dan optimasi kinerja.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi, presisi, dan fleksibilitas produksi, motor menjadi salah satu komponen kunci dalam implementasi industri 4.0. Dengan kemampuan mereka dalam mengontrol gerakan, memastikan presisi, dan merespons perubahan dengan cepat, servo memainkan peran yang vital dalam mendorong inovasi dan transformasi dalam industri modern.

Prinsip dan Cara Kerja Servo

Alat ini bekerja menggunakan sistem kontrol loop tertutup, yang berarti mereka terus menerima umpan balik dari sensor dan menyesuaikan gerakannya.

Sistem umpan balik terdiri dari encoder yang mengukur posisi, kecepatan, arah motor, dan pengontrol yang menginterpretasikan data ini dan mengirimkan sinyal ke motor. Pengontrol dapat menyesuaikan tegangan dan arus motor untuk mempertahankan gerakan yang akurat dan tepat.

Teknisi Wanita Memeriksa Servo Motor

Manfaat dan Dampak Positif dalam Industri

Manfaat dan dampak positif dari penggunaan servo dalam industri 4.0 sangat signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat dan dampak positif yang dapat dijelaskan:

1. Presisi dan Akurasi Tinggi

Salah satu manfaat utama servo adalah kemampuannya untuk memberikan gerakan yang presisi dan akurat. Ini sangat penting dalam industri yang membutuhkan tingkat presisi yang tinggi, seperti robot industri, sistem pengukuran, dan pemrosesan otomatis. Dengan servo motor, gerakan dapat dikendalikan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan, yang menghasilkan kualitas produk yang lebih baik.

2. Kecepatan dan Responsivitas

Servo memiliki kemampuan untuk mencapai kecepatan tinggi dan merespons perubahan dalam waktu singkat. Hal ini memungkinkan industri untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan produktivitas.

Kecepatan dan responsivitas servo juga penting dalam aplikasi yang membutuhkan tindakan cepat, seperti mesin pengemasan dan sistem otomatisasi yang membutuhkan pengambilan keputusan real-time.

3. Kontrol yang Fleksibel

Servo memungkinkan kontrol yang fleksibel terhadap gerakan dan torsi. Dengan pengaturan yang tepat, motor dapat memberikan kecepatan variabel, gerakan yang presisi, dan kemampuan untuk mengubah torsi sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini memungkinkan adaptasi yang mudah terhadap berbagai macam aplikasi dan kebutuhan produksi yang berbeda.

4. Efisiensi Energi

Servo motor dirancang untuk efisiensi energi yang tinggi. Mereka menggunakan daya yang tepat untuk menggerakkan beban dan memiliki kemampuan untuk menghemat energi saat tidak aktif. Dalam konteks industri 4.0 yang berfokus pada keberlanjutan dan efisiensi, servo dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan dampak lingkungan yang negatif.

5. Integrasi dengan Teknologi Cerdas

Servo motor dapat dengan mudah diintegrasikan dengan teknologi cerdas lainnya, seperti sensorika cerdas, sistem kontrol cerdas, dan konektivitas IoT. Integrasi ini memungkinkan motor beroperasi dalam sistem yang lebih terhubung dan adaptif.

Data yang dikumpulkan oleh sensor dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan pemeliharaan prediktif, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan kinerja motor.

6. Keandalan dan Umur Pemakaian yang Panjang

Servo umumnya memiliki umur pemakaian yang panjang dan tahan lama. Mereka dibangun dengan komponen berkualitas tinggi dan desain yang kokoh. Keandalan yang tinggi ini penting dalam industri yang memerlukan operasi yang terus-menerus dan tanpa gangguan.

Dengan penggunaan yang tepat dan pemeliharaan yang baik, motor dapat bertahan lama dan mengurangi biaya perawatan dan penggantian.

Aplikasi di Industri 4.0

Setelah mengetahui apa itu servo motor dan tantangan penerapannya, Anda juga perlu mengetahui berbagai aplikasinya dalam industri 4.0. Beberapa contoh aplikasi utama di industri 4.0 meliputi:

1. Robot untuk Industri

Servo motor digunakan secara luas dalam dunia robot untuk industri untuk menggerakkan sendi dan memberikan presisi dan kontrol gerakan yang tinggi. Mereka memungkinkan robot untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks dan presisi, seperti pengelasan, pengeboran, dan pemindahan barang.

2. Mesin CNC (Computer Numerical Control)

Servo motor digunakan dalam mesin CNC untuk menggerakkan sumbu dan meja kerja dengan presisi tinggi. Mereka memungkinkan pemrosesan material yang akurat dan kompleks dalam industri manufaktur, seperti pemotongan, pengeboran, dan penggilingan.

Aplikasi Servo Motor pada Mesin CNC (Computer Numerical Control)

3. Sistem Penggerak Otomatis

Servo digunakan sebagai penggerak utama dalam sistem penggerak otomatis, seperti conveyor, transportasi material, dan sistem penanganan bahan. Mereka memberikan gerakan yang presisi dan kecepatan yang variabel, sesuai dengan kebutuhan produksi.

Selain itu, servo motor juga digunakan dalam aplikasi seperti kendaraan otonom, produksi semi-otonom, sistem kontrol industri, dan berbagai aplikasi IoT (Internet of Things) dalam industri 4.0.

Apakah Anda sedang mencari servo motor?

Setelah mempelajari tentang servo motor dan perannya dalam industri 4.0, inilah saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan servo motor berkualitas premium yang Anda butuhkan dari Delta Mitra Solusindo. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin Anda dengan solusi terbaik dari kami!

Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon: +62 24 7640 2285
WhatsApp: +62 811 320 0880
Email: [email protected]
Jam Kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)

Inverter Delta C2000 30 kw

Mengenal Penyebab Berbagai Masalah Pada Inverter

Inverter merupakan perangkat penting dalam sistem kelistrikan, terutama untuk industri dan rumah tangga yang mengandalkan energi cadangan. Namun, banyak pengguna mengalami inverter yang tiba-tiba rusak, tidak menyala, atau kehilangan efisiensi. Penyebab inverter rusak bisa bermacam-macam, mulai dari tegangan berlebih, baterai bermasalah, kerusakan komponen internal, hingga kesalahan dalam pengaturan sistem. Jika dibiarkan, inverter yang rusak dapat menyebabkan gangguan operasional dan bahkan merugikan secara finansial, terutama dalam lingkungan industri.

Untuk mencegah inverter cepat rusak, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan serta langkah-langkah perawatan yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai penyebab umum kerusakan inverter, bagaimana cara mengidentifikasinya, serta solusi terbaik untuk memperbaiki dan mencegah masalah yang sama terjadi di masa mendatang.

Definisi dan Fungsi Inverter

Inverter adalah perangkat elektronik yang mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan efisiensi tinggi. Alat ini memungkinkan penyesuaian daya listrik tanpa perlu pengaturan ulang, sehingga sering digunakan untuk menyuplai listrik cadangan dan mengoptimalkan konsumsi energi.

Fungsinya mencakup penyimpanan serta distribusi daya listrik, pengaturan tegangan, dan perlindungan perangkat dari lonjakan arus atau arus pendek. Beberapa inverter juga dilengkapi fitur otomatis untuk menjaga stabilitas daya. Dengan penggunaan yang tepat, inverter dapat meningkatkan efisiensi energi dan membantu menghemat biaya listrik. Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel berjudul Fungsi Inverter Beserta Prinsip Kerjanya.

Inverter Delta VFD-EL-W Series

Masalah Pada Inverter

Meskipun sangat berguna, inverter memiliki beberapa common problem yang perlu diperhatikan oleh pemilik atau pengguna. Salah satu masalah umum yang bisa terjadi dengan inverter adalah soal keselamatan. Beberapa model inverter mungkin tidak cukup aman untuk digunakan di rumah atau di lokasi tertentu. Hal ini disebabkan karena inverter dapat menyalakan arus listrik yang berbahaya.

Inverter juga dapat berada dalam konfigurasi yang salah dan juga dapat memiliki bagian yang rusak. Jika terjadi, inverter mungkin tidak akan bekerja seperti yang diinginkan. Dengan segala fungsi dan kebaikannya, berikut adalah masalah paling umum yang menjadi penyebab inverter rusak atau tidak berfungsi dengan baik:

1. Sambungan baterai rusak

Baterai yang terhubung ke inverter mungkin memiliki koneksi yang lemah atau tidak terhubung sama sekali.

2. Terminal baterai terkorosi

Jika inverter digunakan dalam waktu yang cukup lama, terminal baterai mungkin mengalami kerusakan akibat korosi yang disebabkan oleh tingginya kelembaban atau oleh pelepasan gas hidrogen. Ini dapat menyebabkan koneksi yang lemah antara baterai dan inverter, yang pada gilirannya dapat menurunkan kinerja sistem. 

3. Saklar daya yang rusak

Jika inverter sama sekali tidak menyala, mungkin saja terdapat masalah pada saklar daya yang ada pada inverter tersebut. Saklar daya bertugas untuk menyalakan atau mematikan inverter, jika sakelar daya rusak atau tidak berfungsi dengan baik, maka inverter tidak akan dapat menyala. 

4. Baterai habis

Untuk masalah yang satu ini, mungkin bukan bersumber dari inverter, melainkan pada baterai. Baterai yang tidak memiliki cukup daya akan menyebabkan inverter tidak dapat menyala atau bekerja dengan baik.

5. Sekering putus

Inverter memiliki pengaman berupa sekering, dan jika arusnya berlebih, maka sekring akan putus demi mengamankan inverter.

6. Alarm berbunyi terus menerus

Bunyi ‘bip’ pada alarm inverter pertanda terjadi kelebihan beban atau terjadi kemacetan pada kipas pendingin. Untuk hal yang satu ini, dapat diatasi dengan hilangkan beban atau hubungi bantuan profesional.

7. Mosfet Rusak

Mosfet merupakan salah satu komponen utama inverter yang berfungsi sebagai pengatur daya. Pada inverter berkualitas rendah, kerusakan pada mosfet adalah masalah yang biasa.

8. Kesalahan pengaturan parameter

Inverter yang biasa digunakan umumnya dilengkapi dengan nilai default untuk setiap parameter saat dikeluarkan dari pabrik. Nilai ini dikenal sebagai nilai pabrik. Dalam hal ini, pengguna dapat mengoperasikan inverter secara normal melalui operasi panel, tetapi operasi panel tersebut mungkin tidak sesuai dengan persyaratan sistem transmisi yang diinginkan. 

Oleh karena itu, pengguna harus menyesuaikan nilai parameter inverter sesuai dengan kebutuhan sistem transmisi yang digunakan, agar dapat beroperasi dengan optimal.

9. Masalah tegangan lebih

Tegangan lebih pada inverter terkonsentrasi pada tegangan anak sungai dari bus DC. Dalam kondisi normal, daya DC inverter adalah nilai rata-rata setelah penyearah gelombang penuh tiga fase. 

Jika dihitung dengan tegangan saluran 380V, tegangan DC rata-rata Ud=1.35U saluran=513V. Namun, ketika terjadi tegangan lebih, maka kapasitor yang digunakan untuk menyimpan energi pada bus DC akan terisi. 

Tegangan ini akan mencapai sekitar 760V, dan perlindungan tegangan lebih pada inverter akan bekerja. Namun jika tegangan melebihi batas normal, maka inverter dapat rusak. Oleh karena itu, inverter memiliki rentang tegangan kerja normal yang harus diperhatikan agar tidak merusak peralatan.

10. Kesalahan arus lebih

Ada tiga jenis gangguan arus berlebih, yaitu percepatan, perlambatan, dan arus lebih dengan kecepatan konstan. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti waktu percepatan dan perlambatan inverter yang terlalu pendek, perubahan beban yang tiba-tiba, distribusi beban yang tidak rata, korsleting pada keluaran, dan lainnya. 

Untuk mengatasi masalah ini, dapat dilakukan beberapa tindakan seperti memperpanjang waktu percepatan dan perlambatan, mengurangi perubahan mendadak dari beban, menambah komponen pengereman yang memakan energi, hingga memeriksa jalur. Namun jika masalah ini tetap terjadi, maka inverter harus diganti. Ini menunjukkan bahwa rangkaian inverter mengalami loop dan tidak dapat diperbaiki lagi.

11. Kesalahan kelebihan beban

Kesalahan beban berlebih dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu beban berlebih frekuensi variabel dan beban berlebih mesin listrik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti waktu akselerasi yang terlalu singkat, pengereman DC yang berlebihan, tegangan jaringan yang terlalu rendah, dan beban yang berat. 

Untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan beberapa tindakan seperti memperpanjang waktu akselerasi, memperpanjang waktu pengereman, dan memeriksa tegangan jaringan. Namun jika masalah ini tetap terjadi, maka harus memastikan bahwa motor dan inverter yang digunakan dapat menggerakkan beban yang ada. Hal ini juga dapat disebabkan oleh pelumasan mekanis yang buruk.

12. Kegagalan lainnya

Selain 4 masalah umum dari inverter yang disebutkan di atas, ada masalah inverter lainnya seperti berikut:

  • Undervoltage: Menunjukkan adanya masalah pada bagian masukan daya dari inverter, yang hanya dapat dioperasikan setelah diperiksa secara rinci.
  • Suhu terlalu tinggi: Jika motor dilengkapi dengan perangkat pendeteksi suhu, periksa pembuangan panas dari motor. Namun jika suhu inverter terlalu tinggi, periksa sistem ventilasi dari inverter tersebut.
  • Keadaan lain: Jika terjadi masalah seperti kegagalan perangkat keras, masalah komunikasi, dan lainnya, Anda dapat menghubungi pemasok untuk mendapatkan bantuan atau juga ke tempat jasa servis.

Cara Memperbaiki Inverter yang Rusak

Jika mendapatkan inverter yang rusak dan dianggap mati, mungkin saja tidak sepenuhnya rusak. Ada beberapa masalah yang dapat diperbaiki sendiri dengan melakukan pemeriksaan pada inverter tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan jika mendapatkan inverter yang rusak:

1. Masalah saklar daya yang rusak

Saat power inverter tidak menyala setelah menekan saklar daya, masalahnya mungkin pada saklar tersebut. Pertama-tama, Anda harus memeriksa apakah sakelar tersebut dalam kondisi baik atau tidak dan prosesnya mudah dilakukan. Lepaskan power inverter dari sumber listriknya, colokkan perangkat lain ke sana dan hidupkan. 

Jika perangkat tersebut tidak menyala, Anda harus mengganti saklar daya. Hubungi ahli listrik profesional dan dapatkan unit pengganti untuk sakelar tersebut untuk menggantinya. Namun jika Anda tidak keberatan melakukannya sendiri, Anda juga bisa menggantinya sendiri.

2. Periksa koneksi baterai

Masalah yang mungkin terjadi adalah koneksi yang longgar pada baterai, yang mengharuskan untuk membersihkan dan mengencangkannya. Jika masalah tersebut tidak terjadi pada konektor, baterai mungkin rusak atau korosi. 

Periksa baterai dan periksa jika terdapat korosi, jika ada, lepaskan dan keluarkan baterai dan bersihkan. Untuk membersihkannya, campurkan sedikit soda kue dengan air panas, ambil sikat gigi yang kaku dan gosok ujungnya setelah dicelupkan ke dalam campuran. Setelah korosi dihilangkan, bersihkan konektor dan keringkan dengan handuk kertas. Sambungkan kembali dan coba putar inverter lagi.

3. Baterai yang habis atau rusak

Masalah yang Anda alami saat power inverter tidak berfungsi mungkin tidak berasal dari inverter itu sendiri. Masalahnya mungkin terletak pada baterai, terutama jika Anda menjalankan inverter dalam waktu yang lama. 

Baterai mungkin melemah dan cepat habis, atau mungkin terdapat kesalahan di dalamnya. Jika baterainya lemah, Anda mungkin harus menggantinya atau memperbaikinya jika memungkinkan. Jika baterai berbasis timbal-asam dan kehabisan asam, Anda harus menggantinya dengan asam baru, yang cukup untuk mengatasi masalah tersebut.

3. Diagnosis inverter

Jika masalah tidak terjadi pada saklar daya atau baterai, mungkin ada masalah pada inverter itu sendiri dan perlu dilakukan diagnosis untuk mengatasinya. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memahami cara kerja sistem dan mendapatkan diagram inverter. 

Setelah Anda memiliki diagram, saatnya untuk memeriksa setiap titik kontak satu per satu setelah membuka casing inverter. Jika Anda menemukan titik kontak yang terlihat baik, lanjutkan untuk memeriksa komponen lainnya. Anda harus menguji voltmeter dan komponen lainnya, dengan mengambil tindakan pencegahan keamanan ekstra untuk memastikan bahwa Anda keluar dari bahaya. Lepaskan koneksi dari semua komponen terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan. Jika ada kesulitan dalam diagnosis masalah, Anda dapat membawanya ke tempat servis. Namun sebelum itu, simak terlebih dahulu artikel berjudul Cara Memilih Jasa Servis Inverter yang Terpercaya.

4. Pesan dan ganti suku cadang

Jika menemukan bagian yang rusak, saatnya untuk memesan suku cadang pengganti dan memasangnya. Agar mendapatkan kualitas yang lebih baik, dapatkan suku cadang dari pabrikan yang sama. Setelah mendapatkan komponen baru, lepaskan bagian lama dari inverter dan pasang bagian baru dengan hati-hati. 

5. Uji inverter

Setelah mengganti suku cadang rusak dengan yang baru dan memasangnya pada tempatnya, saatnya untuk melakukan pengujian. Sambungkan inverter ke baterai dan hubungkan ke sumber daya yang terkontrol dan terbatas seperti lampu tegangan rendah. Gunakan voltmeter untuk mendapatkan pembacaan output inverter dan periksa apakah semuanya berfungsi dengan baik. Jika hasilnya baik, mesin akan bekerja dengan sempurna dan lampu juga akan menyala.

Rekomendasi Distributor Inverter Terbaik

Jika Anda sedang mencari Inverter, temukan di Distributor Inverter SemarangDelta Mitra Solusindo. Kami merupakan Authorized Distributor dan System Integrator DELTA Industrial Automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk HMI DELTA dan spare part mesin industri lainnya. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon:+62 24 7640 2285
WhatsApp:+62 811 320 0880
Email:[email protected]
Jam Kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)

Inverter Delta VFD-VE Series

Cara Pengaturan Inverter atau Konverter Frekuensi VFD

Cara setting VFD dilakukan dengan mengatur parameter tegangan, frekuensi, dan mode operasi sesuai kebutuhan motor listrik. VFD (Variable Frequency Drive) berfungsi sebagai pengontrol kecepatan motor tiga fase LV (tegangan rendah) dengan mengubah frekuensi tegangan inputnya. Penggunaannya tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga memperpanjang umur motor dan mengoptimalkan kinerja mesin dalam berbagai aplikasi industri.

Definisi, Fungsi, dan Prinsip Kerja Inverter Delta VFD

Inverter Delta VFD adalah perangkat yang berfungsi untuk mengatur kecepatan, percepatan, perlambatan, dan arah putaran motor listrik. Selain itu, inverter juga berperan dalam mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan frekuensi yang dapat disesuaikan. Dalam industri, penggunaan inverter semakin luas karena efisiensinya dalam mengontrol motor listrik dibandingkan metode mekanis seperti gearbox atau sistem motor geser/rem. Dengan inverter, kecepatan motor tidak lagi konstan, melainkan dapat diatur sesuai kebutuhan dalam batas operasi yang ditentukan.

Prinsip kerja inverter melibatkan proses konversi tegangan AC menjadi DC, lalu kembali diubah menjadi AC dengan frekuensi yang dapat diatur. Hal ini memungkinkan inverter untuk menyesuaikan kecepatan motor dengan lebih fleksibel dibandingkan sistem kontrol tradisional. Inverter Delta C2000, misalnya, dirancang untuk memberikan efisiensi tinggi dalam berbagai aplikasi industri dengan pengaturan frekuensi yang presisi. Untuk mengetahui lebih dalam, Anda dapat membaca artikel berjudul Fungsi Inverter Beserta Prinsip Kerjanya.

Cara Pengaturan Inverter atau Konverter Frekuensi VFD

Inverter Delta C2000

VFD ini mengontrol kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi tegangan input motor, sehingga kita mendapatkan kecepatan dan torsi motor sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.

Padahal biasanya kita menggunakan tegangan AC sebagai tegangan input inverter. Konverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor disebut juga dengan trafo.

Biasanya untuk service lebih dikenal dengan service engine. Saat Anda menggunakan inverter, kecepatan motor listrik menjadi variabel. Kecepatan dapat diubah atau diatur sesuai kebutuhan.

1. Menghubungkan VFD ke Motor

  • Pastikan spesifikasi VFD sesuai dengan motor yang digunakan.
  • Sambungkan kabel daya dari sumber listrik ke terminal input VFD.
  • Hubungkan kabel motor ke terminal output VFD sesuai dengan diagram yang disediakan oleh pabrikan.

2. Pengaturan Dasar di Keypad VFD

Setelah instalasi, lakukan konfigurasi awal melalui keypad atau panel kontrol VFD:

  • Masukkan parameter motor: Tegangan, arus, daya, dan frekuensi nominal motor.
  • Set frekuensi awal: Biasanya dalam kisaran 50-60 Hz, tergantung pada kebutuhan operasional.
  • Atur mode operasi: Bisa menggunakan kontrol manual (keypad) atau otomatis melalui PLC atau terminal eksternal.

3. Menyesuaikan Parameter Operasional

  • Waktu akselerasi dan deselerasi: Mengatur kecepatan motor saat mulai dan berhenti agar lebih halus.
  • Mode kontrol kecepatan: Bisa berbasis tegangan, arus, atau torsi, tergantung kebutuhan aplikasi.
  • Batas frekuensi atas dan bawah: Menghindari motor bekerja di luar batas yang aman.

4. Uji Coba dan Pengoperasian

  • Lakukan penyesuaian jika ditemukan masalah seperti suara bising atau overheating.
  • Jalankan motor dalam mode manual terlebih dahulu.
  • Periksa apakah motor berjalan sesuai dengan parameter yang telah diatur.

Fitur dan Pengaturan Lanjutan pada VFD

1. Pencarian Kecepatan Otomatis (Speed Search)

VFD dapat mencari kecepatan motor sebelum motor benar-benar berhenti, sehingga motor bisa langsung berjalan tanpa harus memulai dari nol.

2. Rem DC Sebelum Berjalan

Jika motor memiliki arah putaran yang tidak stabil, fitur ini memastikan motor berhenti sepenuhnya sebelum dijalankan kembali.

3. Mode Hemat Energi

VFD dapat mengoptimalkan daya yang digunakan motor untuk mengurangi konsumsi listrik, terutama saat beban kerja ringan.

4. Operasi Multi-Langkah

Dengan sinyal eksternal, VFD dapat mengontrol kecepatan motor dalam beberapa tahap yang telah diprogram sebelumnya.

5. Proteksi Overheat dan Overload

  • Peringatan panas berlebih: Sensor termal akan mendeteksi overheating pada VFD atau motor.
  • Deteksi torsi berlebih: Jika terjadi overtorque, VFD akan menyesuaikan frekuensi output agar motor tidak mengalami stall atau kerusakan.

6. Restart Otomatis Setelah Error

Jika terjadi gangguan seperti mati listrik atau kesalahan sistem, VFD dapat diatur untuk restart otomatis hingga 10 kali.

7. Pengaturan Frekuensi Pembawa

Frekuensi pembawa dapat ditingkatkan untuk mengurangi kebisingan motor selama operasi.

8. Sinyal Keluaran Tambahan

VFD dapat dikonfigurasi untuk memberikan sinyal keluaran yang berguna dalam berbagai kondisi, seperti:

  • Saat motor berjalan (running signal).
  • Saat motor dalam kondisi kecepatan nol (zero speed signal).
  • Saat motor mencapai frekuensi tertentu (target frequency signal).

Cara setting VFD melibatkan beberapa langkah mulai dari instalasi, konfigurasi parameter motor, hingga pengaturan fitur tambahan untuk efisiensi dan keamanan. Dengan memahami pengaturan dasar dan lanjutan, Anda dapat mengoptimalkan kinerja motor listrik, menghemat energi, serta memperpanjang umur peralatan industri Anda.

Rekomendasi Distributor Inverter Terpercaya

Setelah mengetahui cara setting VFD, kini saatnya Anda mendapatkan produk berkualitas. Jika Anda sedang mencari Inverter, temukan di Distributor Inverter SemarangDelta Mitra Solusindo. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk jual HMI DELTA. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon: +62 24 7640 2285
WhatsApp: +62 811 320 0880
Email: [email protected]
Jam Kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)

Prinsip Kerja PLC

Sejarah Perkembangan Programmable Logic Controller (PLC), Teknologi Canggih dalam Dunia Industri

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan sistem komputasi utama yang mengontrol mesin secara otomatis. Sistem ini juga membantu pendeteksian dini terhadap kesalahan atau kekurangan serta dapat memberi peringatan kepada teknisi. Sistem PLC lebih diminati daripada sistem tradisional, seperti relay dan kotak saklar, karena ukurannya pun begitu ringkas.

Penggunaan PLC di dunia industri saat ini terus meningkat. Berdasarkan riset yang dilansir Mordor Intelligence, bahkan diperkirakan mengalami pertumbuhan hingga 2027. Riset tersebut mencatat CAGR 4,56% peningkatan penggunaan PLC di dunia industri. Peningkatan terjadi terutama pada sektor industri otomotif, listrik dan elektronik.

Hingga hari ini, ada banyak sektor industri yang memanfaatkan teknologi canggih ini. Mulai dari industri otomotif, elektronik, listrik, bahkan merambah ke sektor lain seperti dunia pendidikan. Jauh sebelum itu, PLC sebenarnya telah dikembangkan dan dimanfaatkan sejak 1968. Lantas, bagaimana sejarah perkembangan PLC dari waktu ke waktu? Berikut ini penjelasannya.

Sejarah Programmable Logic Controller (PLC)

PLC Delta EX Series
PLC Delta EX Series

Perkembangan PLC Tahun 1968

Sistem komputasi yang dapat mengontrol mesin secara otomatis ini mulai dikembangkan pada 1968. General Motors merancang spesifikasi Pengontrol Mesin Standar yang kemudian didistribusikan ke vendor untuk mendapatkan penawaran.

Ada beberapa utama dari spesifikasi Pengontrol Mesin Standar tersebut, yakni sebagai berikut:

  • Menggunakan komponen solid state yang harus modular dan bisa diperluas
  • Berisi 16 unit yang bisa diperluas sampai 256
  • Memiliki 16 output yang dapat diperluas sampai 128
  • Memberikan pemrograman, serta kemudahan pemrograman ulang
  • Memiliki 1k memori yang dapat diperluas hingga 4 untuk menjaga program agar tidak hilang selama pemadaman listrik

Barulah kemudian Modular Digital Controller dirancang oleh Richard E. Morley, yang bekerja bersama rekan-rekan Bedford. Perangkat ini memenuhi spesifikasi yang telah disebutkan di atas. Modular Digital Controller ini pun diuji oleh General Motors, dan menunjukkan pengurangan waktu henti sebesar 60%.

Atas keberhasilan tersebut, Bedford Associates mengubah nama Modular Digital Controller menjadi Programmable Logic Controller Modicon atau PLC Modicon. Hingga akhirnya PLC pertama diproduksi dengan nama Modicon 084.

Modicon 084 memiliki perbedaan dengan produk sejenis lainnya, yakni dari segi teknik pemrogramannya. Produk lain menggunakan Aljabar Boolean untuk memanipulasi peralatan. Aljabar Boolean diciptakan oleh matematikawan asal Irlandia, George Boole, dalam The Mathematical Analysis of Logic (1847).

Matematika Boolean merupakan matematika satu dan nol, benar dan salah. Terdiri dari tiga ekspresi gerbang logika yakni And, Or, dan Not. Tiga ekspresi logika inilah yang digunakan oleh semua komputer. Program Boolean tersebut bukanlah sebuah masalah bagi ilmuwan komputer.

Akan tetapi bagi plant engineer, masih mengalami kesulitan ketika mengerjakannya dibanding dengan logika relay. Engineer bekerja untuk menerapkan sistem kontrol dengan menggunakan ladder diagram atau diagram tangga. Karena setiap kali rangkaian relay ditarik antara phase dan netral secara bersamaan, tampak seperti anak tangga.

Ide jenius ini berasal dari Morley, yang memasukkan logika tangga ke dalam sistemnya. Pada dasarnya, logika tangga ini merupakan representasi grafis dari logika Boolean. Akan tetapi, para engineer merasa lebih mudah memahami dan menerapkannya dibanding logika Boolean.

Perkembangan PLC Tahun 1970-an

Pada 1970-an, Allen Bradley dan pesaing lainnya mengembangkan sistem yang menandingi Modicon. Mereka berinovasi dan menjadikan PLC lebih cepat serta kuat. Selain itu, tercipta juga tools pemrograman dan dokumentasi yang mulai pesat.

PLC pada awalnya tidak memiliki platform dokumentasi program. Sehingga program harus ditulis secara manual atau digambar pada papan sebelum dilakukan penginputan. Periode ini memunculkan perkembangan Data Highway yang diinisiasi Allen Bradley dan Modbus oleh Modicon.

Inovasi tersebut juga memungkinkan PLC untuk saling bertukar informasi. Selain itu, ada juga pengembangan pada terminal program yang memungkinkan input program logika dilakukan secara jarak jauh. Program akhir dapat direkam pada kaset, dan diunduh ke PLC.

Tonggak sejara PLC terjadi pada akhir 1970-an, yakni pengembangan terhadap International Electrotechnical Commission (IEC) 61121-3. Spesifikasinya dikenalkan pada tahun 1982 dan menjadi standar yang harus diterapkan perangkat lunak PLC dalam setiap pengembangannya.

Adapun Standar Internasional IEC 1131 untuk Programmable Controller diterbitkan pada 1993. Pengenalan IEC 611231-3 diperlukan karena konsistensi pada semua produk perangkat lunak di pasar. Sehingga memungkinkan para engineer dan teknisi memahami logika dan arus program dari PLC apapun.

Perkembangan PLC Tahun 1980-an

Pada tahun ini, komputer pribadi pertama mulai dikenalkan di kantor. Kecepatannya memang berbeda jauh dibanding komputer saat ini, akan tetapi jauh lebih cepat daripada menggambar pada papan draf.

Terdapat fakta bahwa hampir semua desainer mengganti papan gambar dengan komputer desktop, terutama pada akhir 1980-an. PC mulai digunakan secara langsung untuk berinteraksi dengan PLC. Peningkatan terhadap perangkat lunak juga membuat monitoring gerakan mesin jadi lebih mudah.

Periode ini program PLC diakui secara luas sebagai alat diagnostik paling berguna. PLC memungkinkan pemecahan masalah secara efektif sehingga banyak yang menjulukinya sebagai “Jendela Mesin”.

Meskipun mesin diagnostik ini masih primitif, akan tetapi bahasa pemrograman yang lebih kuat berkembang seiring peningkatan mutu pada PLC. Termasuk flowchart, structured text, dan instruction list. Adapun diagram tangga tetap populer sebab memiliki desain grafis yang intuitif. 

Baca juga: Memahami Dasar-Dasar Pemrograman PLC: Panduan Lengkap untuk Pemula

Perkembangan PLC Tahun 1990-an

End user mulai menyusun permintaan khusus pada 1990-an. Mereka ingin mesin baru datang dengan terminal industri dilengkapi perangkat lunak monitoring PLC. Manajer pabrik menginginkan para teknisi mereka melakukan pemecahan masalah secara real. Sehingga program PLC pada waktu itu secara desain begitu sederhana.

Industri menginginkan mesin yang dapat memberitahu mereka malfungsi apa yang terjadi. Hal ini guna menghemat waktu, alih-alih menghabiskan puluhan jam untuk memecahkan masalah. Karena hal itulah, pengembangan Human Machine Interface pun dimulai.

Pengembangan HMI (Human Machine Interface)

Prototipe HMI menjadi pengganti push button sederhana. Akan tetapi dianggap tidak ekonomis, terutama untuk aplikasi yang dilengkapi kurang dari 20 tombol. Meski begitu, popularitas HMI terus tumbuh karena produsen menemukan lebih banyak manfaat.

Informasi monitoring mesin pun semakin berkembang. Termasuk informasi masalah mesin, waktu otomatis, intervensi manual, jumlah produksi dan banyak hal lainnya lagi. Semua informasi pada layar HMI tersebut kemudian dikirim ke komputer pusat di pabrik.

Menjelang akhir 1990-an, fungsi logika kontrol menjadi sebagai kecil yang dapat dilakukan program PLC. Hal ini karena HMI memiliki begitu segudang data, sehingga teknisi nyaris tidak melihat logika program.

Periode membawa PLC pada pengenalan generasi baru. Perangkat baru ini membawa konektivitas internet ke pabrik. Megabyte menjadi standar baru dalam proses pengukuran memori prosesor. Ada pula pengenalan tipe data yang ditentukan oleh user sehingga memungkinkan manipulasi dan berbagi data mesin melalui banyak cara.

Perkembangan PLC Hari Ini

Terdapat beberapa tren dalam teknologi PLC. Hal ini tentu menyesuaikan kebutuhan untuk mengurangi sistem otomasi, menjadikan dukungan dan pemeliharan program menjadi lebih sederhana.

1. Lebih Baik, Lebih Kecil, dan Lebih Cepat

Mulai dari board rangkaian, prosesor, dan berbagai komponen elektronik lainnya menyusut begitu cepat. Perbaikan ini berpengaruh pada bagaimana rancangan sebuah PLC. Akan tetapi, ada beberapa hal yang mempengaruhi perubahaan tersebut. Termasuk kebutuhan akan stabilitas, ketangguhan, dan keandalan.

Peningkatan PLC paling umum yakni kecepatan yang diaktifkan oleh prosesor yang lebih gesit. Cycle time dan kapasitas memori ditingkatkan serta dilengkapi dengan fitur komunikasi baru. Tuntutan pasar menuntut banyak fungsi dan fitur PLC lama beralih ke produk PLC kelas bawah.

2. Ukuran Memori

Saat ini PLC memanfaatkan ukuran serta biaya solid state memori yang menurun. Sehingga memungkin penyimpanan data lokal dapat ditingkatkan. Dengan begitu, PLC dapat digunakan dalam banyak aplikasi yang secara tradisional, membutuhkan sistem akuisisi data yang begitu mahal.

Utilitas tambahan juga dimungkinkan pada fitur ini, termasuk kemampuan dalam menyimpan informasi on board sehingga mempercepat pemecahan masalah.

3. Perangkat Memori

Perangkat memori portabel masuk ke pasar kontrol industri. Perangkat sangat berguna bagi pemanfaatan PLC. Dapat memberikan penyimpanan ekstra dengan jumlah besar dalam paket kecil. Seperti microSD yang dapat menambah 32 GB memori ke perangkat PLC.

Penggabungan PLC dan PAC

PLC Delta EH3 Series
PLC Delta EH3 Series

Programmable Automation Controller (PAC) merupakan pengontrol industri modular yang dikeraskan. Dengan prosesor berbasis PC yang memungkinkan untuk memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam pemrograman.

Dalam jangka waktu yang lama, pemasok pengontrol industri membedakan aplikasi PAC dan PLC. Akan tetapi, semakin berkembangnya teknologi PLC membuat para engineer otomasi tidak lagi menghiraukan perbedaan tersebut.

Mereka fokus pada kinerja dan fitur yang tersedia sehingga dapat mendefinisikan sistem dengan lebih baik. PAC dan PLC mengalami penggabungan, sehingga memunculkan peluang pasar untuk proses kelas atas dan bawah.

Tidak hanya pada teknologi kelas atas, karena perangkat lunak terus mengalami perkembangan, fitur canggih juga mulai diinput ke dalam prosesor tingkat rendah. Akibatnya produsen perangkat kelas atas terpaksa memasukan lebih banyak opsi dan fitur ke dalam produk mereka.

Fitur Lanjutan

Begitu prosesor semakin lebih cepat disertai memori yang menjadi lebih besar, fitur canggih mulai masuk ke pasar. Mulai dari integrasi sistem penglihatan, kontrol gerakan, dan dukungan tersinkronisasi untuk protokol komunikasi. Semuanya tetap bertahan pada sifat sederhana, sehingga PLC ideal bagi kebanyakan konsumen.

PLC dan PAC mengalami perkembangan yang sangat pesat. PAC memungkinkan konsumen menguji batas otomatisasi industri tradisional. Hal ini menjadikan produsen PAC mengembangkan produk agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Desainer produk mengembangkan desain yang lebih inovatif, guna menopang komponen yang tersedia dan membangun sistem yang solid.

Ladder Diagram is Here to Stay

Bagi para engineer dan teknisi, logika tangga membuat program menjadi lebih sederhana. Akan tetapi memiliki beberapa kelemahan, terutama tidak efisien dalam menangani data dan kontrol proses. Jika melihat perkembangan bahasa pengontrol program industri lainnya ole IEC 6113, maka terdapat beberapa standar yang menjadi cakupannya. Di antaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Sequential Function Chart
  • Instruction List
  • Function Block
  • Structured Text
  • Ladder Logic

Pada Structured Text misalnya, lebih baik untuk memanipulasi data. Sedangkan Sequential Function Chart, lebih baik untuk kontrol proses. Bahasa pemrograman lain juga mempunyai kelebihan, akan tetapi diagram tangga tetap mengalami kemajuan. Inilah bahasa yang paling sesuai dengan pemrograman PLC. Untuk mengetahui lebih dalam bahasa pemrograman lain, Anda dapat membaca artikel dengan judul 5 Bahasa Pemrograman PLC Industri yang Tidak Boleh Anda Lewatkan!

Baca juga: Memahami Ladder Diagram dalam PLC Programming: Panduan Lengkap dan Praktis

Connected Factory

PLC diharapkan memberi dampak integrasi terhadap perencanaan sumber daya perusahaan di masa depan serta melakukan sinkronisasi dengan sistem komputasi tingkat tinggi lainnya ke lokasi industri.

Di masa depan, teknologi diharapkan memiliki fitur, fungsi, keterkaitan yang memungkinkan integrasi yang dapat disederhanakan.

Kebutuhan Pengguna

Produsen kontroler tentu harus mempertimbangkan kebutuhan pelanggan. Artinya, produsen harus memberikan solusi PLC terbaru. PLC akan tetap menjadi standar utama sebagai kontrol otomatis.

Namun banyak perubahan yang mungkin terjadi pada pemrograman PLC sehingga meningkatkan tujuan dan kinerjanya. Dengan begitu, pelanggan berharap PLC menjadi lebih kecil dengan fitur yang lengkap dan solid. 

PLC Delta, Kenali Jenis dan Keunggulannya

1. Apa itu PLC Delta?

Salah satu PLC yang dapat digunakan untuk keperluan otomasi industri ini yaitu PLC Delta. PLC Delta dapat membantu mengotomatiskan proses dan fungsi untuk kebutuhan industri. Bekerja dengan cara menerima input dari sensor, memproses input tersebut, untuk kemudian melakukan output ke perangkat yang tepat sesuai pengaturan.

2. Jenis PLC Delta

Ada beberapa jenis PLC Delta yang diaplikasikan untuk kebutuhan perindustrian. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • PLC Delta A S200 Series, dapat diaplikasikan untuk manufaktur elektronik, pelabelan, pengemasan makanan dan mesin tekstil.
  • PLC Delta DVP-EH Series, dapat diaplikasikan untuk mesin las servo 3 sumbu dengan kecepatan tinggi, mesin pemotong, bar feeder, dan sistem monitor terdistribusi di bagian produksi.
  • PLC Delta DVP-ES Series, digunakan untuk mesin pengolah, mesin cetak injeksi, mesin pengemas, mesin tekstil presisi, pergudangan skala besar dan sistem logistik.
  • PLC Delta EH3 Series, dapat digunakan untuk mesin mesin las servo 3 sumbu dengan kecepatan tinggi, mesin pemotong, bar feeder, dan sistem monitor terdistribusi di bagian produksi.
  • PLC Delta ES Series, dapat diaplikasikan untuk mesin pengolah, mesin cetak injeksi, mesin pengemas, mesin tekstil presisi, pergudangan skala besar dan sistem logistik.
  • PLC Delta ES2 Series, diaplikasikan untuk HVAC, mesin injeksi cetakan, manajemen penyimpanan besar, mesin pengemasan, mesin tekstil presisi, dan sistem logistik.
  • PLC Delta EX Series, digunakan untuk mesin pengemas, mesin pemintal, ban berjalan untuk mengontrol kecepatan rotasi, mesin penggulung sebagai pengontrol tegangan, mesin pengolah makan, air mancur lanskap.
  • PLC Delta Slim Series, dapat digunakan untuk mengontrol suhu dan kelembaban PID, mengontrol kecepatan konstan penggerak motor AC 2 sumbu, mengontrol suhu menggunakan pemantau sinyal analog dari seluruh pabrik.

Setiap jenis PLC tersebut memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan dunia industri. Secara umum, berikut ini beberapa keunggulan PLC Delta, antara lain:

  • Fleksibel, cukup menggunakan sebuah PLC Delta saja, ada banyak perangkat yang dapat dijalankan sesuai programnya masing-masing.
  • Harga terjangkau, karena PLC Delta menawarkan pengkabelan yang sederhana dan dapat difungsikan sesuai kebutuhan.
  • Jumlah kontak yang banyak, sehingga memudahkan operator untuk melakukan instalasi.
  • Dapat diprogram ulang, melakukan pemrograman, dan koreksi pemrograman dengan mudah.
  • Menyederhanakan komponen tanpa perlu perangkat tambahan, karena PLC Delta sudah terdapat komponen timer, counter, relay, dan komponen lainnya.
  • Jaminan keamanan, sehingga dapat mengantisipasi adanya pencurian data dalam bentuk apapun.

Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah perkembangan PLC, yang merupakan teknologi canggih dalam dunia perindustrian. Dengan memahami sejarah perkembangan PLC ini, dunia industri hari ini menyadari keandalan dan keuntungan jangka panjang yang dapat dicapai dengan menggunakan sistem otomatis seperti PLC.

Baca juga: Jenis-jenis PLC Berdasarkan Tipe, Output, dan Ukurannya yang Perlu Kamu Ketahui!

Jika Anda sedang mencari PLC, temukan di Distributor PLC SemarangDelta Mitra Solusindo. Kami merupakan Authorized Distributor dan System Integrator DELTA Industrial Automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk jual PLC Delta. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

PLC

Penggunaan PLC dalam Dunia Industri

PLC sebagai sistem komputer khusus yang didesain untuk mengatur berbagai kegiatan produksi, packaging dan sebagainya. Fungsi PLC untuk industri dapat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan logic, atau perhitungan aritmatik dalam sebuah perintah.

Perhitungan aritmatik dalam sistem PLC tersebut bertujuan untuk mengontrol dan mengatur seluruh proses yang diinginkan. Lantas, apa sebenarnya PLC itu? Mengapa sangat dibutuhkan dalam dunia industri saat ini? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa itu PLC?

Programmable Logic Controller (PLC), merupakan sistem elektronik yang beroperasi secara digital. PLC didesain untuk digunakan dalam dunia perindustrian. Sistem pada PLC menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan setiap instruksi secara internal.

Instruksi tersebut mengerjakan fungsi spesifik seperti logika, urutan, pewaktuan, pencacahan serta operasi aritmatik. Setiap fungsi bekerja sebagai pengontrol mesin melalui modul I/O digital atau analog.

Fungsi PLC untuk industri tidak harus dijalankan secara manual, melainkan dengan cara automasi. Dengan kata lain, penggunaan teknologi bersifat otomatis untuk menggantikan profesi yang mengharuskan tingkat akurasi tinggi, kecepatan produksi, atau tingkat kejenuhan yang besar.

Karena itulah, sistem komputer pada PLC yang didesain untuk mengatur berbagai macam kegiatan operasional tersebut, menjadikan teknologi ini begitu dibutuhkan dalam dunia industri.

Fungsi PLC untuk industri

Fungsi PLC Untuk Industri

Menurut riset lansiran Mordor Intelligence mengenai Programmable Logic Controller (PLC) Market, memperkirakan bahwa penggunaan PLC akan terus tumbuh dengan menunjukkan angka CAGR 4,56% selama periode 2022, bahkan hingga 2027. Indikator penggunaan PLC meningkat terutama pada industri otomotif, listrik dan elektronik.

Fungsi PLC untuk industri tentunya memiliki manfaat besar. Teknologi ini memungkin industri menciptakan sistem yang terpusat, sehingga aktivitas perindustrian berlangsung efektif dan efisien.

Selain itu, ada beberapa alasan mengapa PLC sangat dibutuhkan dalam dunia industri. Berikut uraian singkatnya.

1. Mudah melakukan pelacakan dan menghemat waktu

Fungsi PLC untuk industri dapat mengantisipasi adanya gangguan kontrol pada layar monitor. Hal ini dikarenakan sistem pada PLC memungkinkan operator untuk mengamati setiap gangguan pada sistem kontrol.

Dengan begitu, evaluasi terhadap kontrol dan mengatasi gangguan tersebut dapat dilakukan dengan segera. Pelacakan gangguan ini pun menjadi lebih cepat dan dapat menghemat waktu.

2. Memiliki kemampuan komputerisasi

Sebagai salah satu teknologi canggih, PLC memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan memprosesnya. PLC juga mampu mendiagnosa kesalahan ketika terjadi gangguan sistem, sehingga gangguan ini dapat segera ditangani.

Selain itu, PLC pun mampu berkomunikasi dengan PLC lainnya, mencetak tampilan layar monitor, dokumentasi serta gambar kontrol. Tak hanya itu, layaknya teknologi komputer terkini, pengoperasian PLC pun terbilang mudah atau user friendly.

3. Memiliki keandalan yang lebih tinggi

PLC dianggap memiliki keandalan lebih tinggi dibanding kontrol relay. Hal ini membuat banyak perusahaan atau industri beralih menggunakan PLC. Pemakaian PLC pun dalam digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu, PLC memiliki proteksi tinggi agar terlindung dari kerusakan akibat sinar matahari pada bagian I/O. Proteksi ini menggunakan rangkaian isolasi opto sehingga dapat mengantisipasi kerusakan.

Fungsi PLC untuk industri membuat waktu produksi dapat terjaga. Hal ini karena adanya baterai cadangan pada RAM dan EPROM sehingga berguna untuk menyimpan program aplikasi.

4. Dapat menyesuaikan berbagai aplikasi

Proses produksi melibatkan banyak kegiatan sehingga membutuhkan banyak program. Dengan PLC, program dapat disesuaikan dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Perubahan aplikasi ini dilakukan dengan cara memprogram ulang sesuai kebutuhan industri.

5. Menghemat biaya pengeluaran

Karena program PLC dapat disesuaikan dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya, maka hal tersebut juga berpengaruh terhadap pengeluaran biaya. Jika menggunakan kontrol relay, maka membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Berbeda jika menggunakan PLC sebagai alat kontrol, karena tak perlu lagi menerapkan banyak rangkaian sehingga biaya pengeluaran pun dapat berkurang. Hal ini karena PLC mampu melakukan simulasi sistem kontrol, seperti counter, timer, sequencer dan sebagainya.

Lalu, industri apa saja yang telah memanfaatkan penggunaan PLC dalam berbagai aktivitas produksinya? 

Pemanfaatan PLC dalam dunia industri

Hampir semua industri memanfaatkan penggunaan PLC. Terlebih lagi industri modern yang telah sampai pada revolusi tahap empat. Penggunaan teknologi pintar seperti PLC, dapat menjadikan aktivitas produksi semakin efisien. Seperti yang telah dikatakan, hal ini karena teknologi PLC dapat meningkatkan produktivitas sekaligus juga mampu menurunkan risiko kesalahan dalam proses produksi.

Di Indonesia khususnya, aplikasi PLC terutama digunakan dalam industri otomotif, kertas, karet, plastik. Bahkan sektor lainnya di luar perindustrian pun mulai menerapkan teknologi canggih ini. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini akan dijelaskan berbagai industri yang telah memanfaatkan penggunaan PLC.

1. Otomotif

  • Internal combustion engine monitoring

Dalam industri otomotif, PLC digunakan untuk memperoleh data yang direkam melalui sensor. Rekaman data ini terletak pada internal combustion engine monitoring. PLC dapat mendiagnosa efisiensi bahan bakar, dan kekuatan tenaga.

Mulai dari melakukan pengukuran terhadap suhu air, suhu oli, RPM, torsi, suhu gas buang, oil pressure, manifold pressure dan timing. Teknologi PLC juga melakukan analisa lainnya dalam proses produksi kendaraan.

  • Pengujian produksi komponen

Dalam produksi komponen, PLC memudahkan analisa dalam jalur perakitan sehingga secara signifikan dapat mengurangi risiko human error. Hasil analisa PLC lebih presisi dengan pengukuran yang akurat.

Ketika melakukan pengujian komponen turbo pada mesin kendaraan modern saja, PLC dapat mengukur variabel melalui sistem yang meliputi jumlah tekanan psi / bar, flow capacity, kecepatan, aliran bahan bakar dan volume udara dingin.

  • Monitoring mesin produksi otomotif

Selain itu, PLC juga dapat melakukan quality checking. PLC dapat memastikan secara detail dan presisi setiap komponen yang diproduksi telah sesuai spesifikasi. Sensor yang telah diprogram sesuai kebutuhan dapat melakukan dimension testing, shape testing, material testing, compatibility testing, serta berbagai kebutuhan lain yang disesuaikan.

  • Perakitan dan pengujian power steering valve

Sistem PLC dapat mengontrol mesin agar memastikan keseimbangan katup (valve) dengan tepat. Selain itu, teknologi canggih ini juga dapat memastikan rasio putaran power steering.

2. Kertas

  • Pulp batch blending

Dalam industri kertas, PLC mampu mengontrol operasi secara sistematis. Melakukan pengukuran terhadap bahan dan menyimpan resep untuk proses pencampuran.

Melalui sistem tersebut, operator dapat memodifikasi entri batch setiap kuantitas. Bahkan jika diperlukan, menyediakan cetakan untuk kontrol inventaris dan akuntansi bahan yang digunakan.

  • Persiapan batch proses pembuatan kertas

Sistem PLC dapat mengontrol persiapan stok secara lengkap untuk proses pembuatan kertas. Setiap tangki batch dapat disesuaikan melalui entry operator.

Hal tersebut dikarenakan PLC dapat mengendalikan logika umpan balik untuk penambahan bahan kimia yang telah disesuaikan berdasarkan sinyal pengukuran level pada tangki.

Sistem PLC memberikan laporan manajemen penggunaan material ketika shift telah selesai.

  • Paper mill digester

Pada tahap pembuatan bubur kertas dari serpihan kayu, PLC bekerja mengendalikan berbagai proses tersebut. Sistem menghitung serta mengontrol jumlah chip sesuai kepadatan dan digester volume.

Jumlah persen cairan pemasakan yang telah dihitung tersebut, ditambahkan ke dalam urutan. PLC akan menurunkan dan menaikan suhu pemasakan sampai selesai.

  • Produksi pabrik kertas

Teknologi PLC mampu mengatur berat dasar rata-rata serta variabel kelembaban yang menghasilkan kualitas kertas. Sistem tersebut memanipulasi steam flow valve dan menyesuaikan valve stok untuk mengatur berat, serta memonitor dan mengontrol aliran total.

3. Karet dan plastik

  • Tire curing press monitoring

Pada proses tire-curing press monitoring, PLC melakukan pemantauan press individu terhadap waktu, tekanan serta suhu pada setiap siklus press. Sistem akan memberi peringatan kepada operator saat ada malfungsi terhadap press.

Informasi terkait status mesin, akan disimpan pada tabel untuk digunakan setelahnya. Hasil cetak pembuatan laporan pada setiap shift, menyertakan ringkasan diagnosa yang baik dan downtime tekan karena malfungsi.

  • Tire manufacturing

Pabrikan ban menggunakan PLC untuk pengepresan ban atau pengawet. PLC mengontrol urutan sistematis yang dapat mengubah bahan mentah agar dapat digunakan di jalan. Kontrol ini meliputi pencetakan pola tapak dan pengawetan karet untuk mendapatkan karakteristik tahan jalan.

Aplikasi PLC pada tire manufacturing ini, secara substansi dapat mengurangi ruang yang dibutuhkan serta meningkatkan keandalan sistem dan kualitas produksi.

  • Produksi karet

Dalam proses produksi karet, teknologi PLC dapat menyediakan kontrol skala yang akurat, mixer logic function, dan operasi berbagai formula karbon hitam, oli, dan pigmen. Selama jadwal produksi, sistem akan secara maksimal memanfaatkan peralatan mesin.

Selain itu, dapat melacak inventaris proses, laporan shift-end dan mengurangi waktu personel yang diperlukan untuk mengawasi produksi.

Peran PLC di berbagai sektor non-industri

Selain memang dibutuhkan dalam dunia industri, PLC juga memiliki peran penting terhadap beberapa sektor lainnya. Misalnya industri listrik dan beberapa sektor lainnya, yang menurut riset lansiran Mordor Intelligence termasuk dalam indikator pertumbuhan penggunaan PLC.

Berikut ini beberapa sektor lainnya yang memanfaatkan penggunaan PLC.

1. Pembangkit tenaga listrik

Penggunaan PLC untuk pembangkit tenaga listrik memainkan operasi untuk pemeliharan. Selain itu, teknologi canggih ini juga mengontrol sistem smart grid dan peran utama lainnya dalam pembangkit tenaga listrik.

Misalnya pada pembangkit listrik minyak dan gas, otomasi PLC dibutuhkan saat valve switching ketika pergantian bahan bakar. Selain itu, mengontrol lampu pilot on/off, pemeriksaan keamanan api, prosedur penyaringan oli, dan masih banyak lagi.

Aplikasi PLC memungkinkan beberapa peralatan listrik dapat dioperasikan secara otomatis.

2. Komersial

Penggunaan PLC dalam aplikasi kontrol komersial memudahkan pengoperasian dengan tenaga kerja yang minim. Misal dalam sistem kontrol cerdas lampu lalu lintas, deteksi kebakaran, dan sistem alarm. Bahkan pada sistem pencuci kendaraan otomatis.

3. Keperluan domestik

Adapun penggunaan PLC untuk keperluan domestik sebagai perangkat jarak jauh otomatis. Ini dapat ditemukan pada smart home system seperti kontrol pembuka dan penutup pintu otomatis dan kontrol lampu kedip.

4. Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, penggunaan PLC sering dimanfaatkan terutama bagi mahasiswa teknik elektro. Mahasiswa yang memiliki proyek akademik dapat memilih sistem otomatisasi ini sebagai bahan penelitian.

5. Otomasi jembatan hidrolik

Penggunaan PLC juga dapat dilakukan untuk otomasi jembatan hidrolik. PLC dapat diprogram secara sekuensial berdasarkan masukan dari berbagai sensor yang dipasang sebagai input PLC.

Sistem PLC memproses input sinyal biner, kemudian menjadi output yang digunakan untuk memproses sekuensial. PLC memungkinkan agar semua urutan dalam proses sekuensial tersebut, dapat berlangsung sesuai keinginan.

Prinsip kerja sistem dalam melakukan otomasi industri

Prinsip kerja dan fungsi PLC untuk industri melibatkan beberapa tahapan utama, yaitu input, pemrosesan, dan output. PLC menerima sinyal input dari berbagai sensor dan perangkat input lainnya yang mengawasi kondisi dan status mesin atau proses industri, seperti suhu, tekanan, level cairan, dan posisi. Data input ini kemudian diproses oleh CPU PLC berdasarkan program logika yang telah diprogram sebelumnya. Program ini berisi instruksi yang menentukan bagaimana PLC harus merespons kondisi tertentu.

Setelah pemrosesan, PLC mengirimkan sinyal output untuk mengendalikan aktuator dan perangkat output lainnya seperti motor, katup, dan relay yang menggerakkan mesin atau mengubah kondisi proses industri sesuai dengan logika yang telah ditetapkan.

Dengan siklus kerja yang berulang-ulang dan cepat, PLC memungkinkan kontrol yang presisi dan efisien, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan keandalan serta produktivitas operasi industri. Selain itu, PLC dapat diprogram ulang dengan mudah, memungkinkan fleksibilitas dalam mengubah dan mengoptimalkan proses sesuai kebutuhan produksi. Pelajari lebih lanjut prinsip kerja sistem elektronik ini dalam artikel Mengenal Komponen dan Prinsip Kerja PLC berikut.

Mengenal PLC delta dan jenisnya

PLC Delta

1. Apa itu PLC Delta?

Salah satu PLC yang dapat digunakan untuk keperluan otomasi industri ini yaitu PLC Delta. PLC Delta dapat membantu mengotomatiskan proses dan fungsi PLC untuk industri. Bekerja dengan cara menerima input dari sensor, memproses input tersebut, untuk kemudian melakukan output ke perangkat yang tepat sesuai pengaturan.

2. Jenis PLC Delta

Ada beberapa jenis PLC Delta yang diaplikasikan untuk kebutuhan perindustrian. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • PLC Delta A S200 Series
  • PLC Delta DVP-EH Series
  • PLC Delta DVP-ES Series
  • PLC Delta EH3 Series
  • PLC Delta ES Series
  • PLC Delta ES2 Series
  • PLC Delta EX Series
  • PLC Delta Slim Series

Setiap jenis PLC tersebut memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan dunia industri. Secara umum, berikut ini beberapa keunggulan PLC Delta, antara lain:

  • Fleksibel, cukup menggunakan sebuah PLC Delta saja, ada banyak perangkat yang dapat dijalankan sesuai programnya masing-masing.
  • Harga terjangkau, karena PLC Delta menawarkan pengkabelan yang sederhana dan dapat difungsikan sesuai kebutuhan.
  • Jumlah kontak yang banyak, sehingga memudahkan operator untuk melakukan instalasi.
  • Dapat diprogram ulang, melakukan pemrograman, dan koreksi pemrograman dengan mudah.
  • Menyederhanakan komponen tanpa perlu perangkat tambahan, karena PLC Delta sudah terdapat komponen timer, counter, relay, dan komponen lainnya.
  • Jaminan keamanan, sehingga dapat mengantisipasi adanya pencurian data dalam bentuk apapun.

Itulah penjelasan mengenai fungsi PLC untuk industri. Pemanfaatan PLC memungkinkan identifikasi dan perbaikan kesalahan serta secara cepat dan tepat, bahkan tanpa campur tangan manusia. Penggunaan PLC juga terus meningkat, terlebih lagi dengan adanya revolusi industri tahap empat di seluruh sektor perindustrian.

Apakah Anda sedang mencari PLC Delta?

Setelah mempelajari tentang fungsi PLC untuk industri, inilah saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan PLC Delta berkualitas premium yang Anda butuhkan dari Delta Mitra Solusindo. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin Anda dengan solusi terbaik dari kami!

Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon: +62 24 7640 2285
WhatsApp: +62 811 320 0880
Email: [email protected]
Jam kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)

Fungsi dan Jenis HMI

Ketahui Fungsi, Desain, dan Tipe Tampilan Visual Human Machine Interface Berikut!

HMI atau human machine interface adalah merupakan perangkat lunak yang menghubungkan antara proses dengan operator atau pengguna itu sendiri. HMI menghasilkan output berupa tampilan visual yang mudah dimengerti manusia. Namun, apakah kamu pernah penasaran bagaimana antarmuka HMI bisa dihasilkan? Bagaimana cara mendesainnya?

Untuk mengetahui hal-hal tersebut, berikut merupakan pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi dari HMI itu sendiri, desain HMI yang seharusnya, hingga tipe tampilan HMI yang berbeda. Silahkan menyimak informasinya dengan baik, ya!

Apa itu human machine interface?

Human machine interface adalah teknologi yang berfungsi sebagai antarmuka antara manusia (pengguna) dengan mesin atau sistem. Ini memungkinkan interaksi manusia yang efektif dengan perangkat atau sistem melalui elemen visual, auditif, atau bahkan taktil.

HMI biasanya digunakan untuk mengontrol dan memantau operasi mesin, sistem otomatisasi, atau perangkat elektronik lainnya dengan cara yang intuitif dan mudah dipahami oleh pengguna. Contoh umum HMI termasuk layar sentuh, tombol-tombol, lampu indikator, serta perangkat keras dan perangkat lunak lainnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi manusia dengan mesin.

Dengan bantuan HMI, pengguna dapat memberikan perintah, memonitor status operasional, dan menerima umpan balik dari sistem dengan cepat dan efisien. Ini membuat HMI menjadi komponen penting dalam berbagai aplikasi, termasuk industri manufaktur, otomatisasi industri, kendaraan, sistem kontrol, dan banyak lagi. Ketahui lebih lanjut kelebihan dan kekurangan teknologi ini dalam artikel Mengeksplorasi Kelebihan dan Kekurangan HMI dalam Dunia Industri berikut.

Fungsi HMI secara umum

Human Machine Interface Adalah Software yang Tepat Untuk Melakukan Visualisasi Data

Mari mulai pembahasan dengan mengetahui apa saja fungsi HMI. Berikut merupakan beberapa fungsi human machine interface yang telah dirangkum dalam bentuk poin.

  • HIM berfungsi dalam monitoring serta menyediakan informasi kondisi berupa input dan output pada sebuah proses yang tengah berlangsung. Informasi ini selalu diperbaharui setiap saat sehingga bersifat real time.
  • Perangkat ini dapat menentukan kondisi output tergantung pada data input yang terbaca oleh sensor.
  • Fungsi lain dari human machine interface adalah kemampuannya dalam mengambil serta menyimpan data. Beberapa contoh data yang diambil oleh HIM adalah data pengukuran, status, tanggal pengambilan dan penyimpanan data, serta masih banyak lagi.
  • Human Machine Interface juga dapat mendeteksi suatu proses terutama apabila terdapat sekuens proses yang tidak sesuai dengan yang terprogram. Ketika hal ini terjadi HIM akan menyalakan alarm sehingga operator sadar akan adanya kesalahan ini.
  • Fungsi terakhir dari human machine interface adalah melakukan visualisasi data. Data yang dimaksud adalah proses termasuk di dalamnya input dan juga output. HIM akan menampilkan tren yang terus menerus diperbaharui selama proses berjalan dalam bentuk grafik.

Desain antarmuka yang Ideal

Sebuah proses yang menghasilkan output yang baik adalah dengan memastikan desain HMI dibuat seideal mungkin agar operatornya mudah untuk mengoperasikan perangkat. Setidaknya terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan desain antarmuka HMI dikategorikan sebagai desain yang baik.

1. Layout

Pastikan dalam mendesain HMI untuk selalu menyediakan informasi yang akurat dan lengkap. Tetapi selain hal itu, penting juga untuk memastikan data termasuk informasi lainnya untuk mudah dibaca, untuk itu diperlukan tata letak yang benar. Hal ini penting untuk dipastikan sehingga pengguna dapat membaca semua informasi yang disediakan dengan jelas tanpa menimbulkan ambiguitas.

2. Icon

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memilih icon yang menarik dan representatif. Representatif yang dimaksudkan disini adalah untuk memastikan pengguna dapat menggunakannya dengan mudah dan tidak perlu interpretasi lebih lanjut untuk mengerti tampilan pada HMI. Memilih icon yang mudah dimengerti penggunanya akan mempercepat suatu proses pekerjaan.

3. Warna

Selain icon, warna adalah komponen lain yang bisa merepresentasikan berjalannya suatu proses. Biasanya terdapat dua kelompok warna yang sering digunakan dalam tampilan antarmuka HMI. Warna merah, kuning, dan oranye menunjukkan suatu tindakan atau aksi yang tengah berlangsung atau bahkan dibutuhkan. Sementara itu, warna hijau, biru, ungu, dan violet menunjukkan suatu status informasi.

Tipe tampilan visual HMI yang harus diketahui

Tampilan Visual HMI Digital

Umumnya terdapat dua jenis tampilan visual yang disajikan HMI yakni analog dan digital. Tipe tampilan analog akan menunjukkan pada operator hal yang berkaitan dengan parameter mesin seperti skala. Sementara tipe digital akan menyajikan informasi berupa angka dan grafik. 

Supaya lebih jelas tergambarkan, contoh alat dengan tampilan analog adalah skala tekanan atau suhu pada mesin. Sementara tipe alat dengan tampilan digital misalnya saja jam tangan digital dan kalkulator. Untuk mengetahui jenis lainnya, Anda dapat membaca artikel berjudul Jenis-Jenis HMI dan Aplikasinya dalam Industri Nasional.

Sekian pemaparan mengenai fungsi, desain, dan tipe human machine interface yang bisa sedikit membantu membuka pemahaman kamu mengenai HMI. Meskipun sedikit, semoga informasi yang telah disampaikan membantu kamu memperluas wawasan kamu, ya!

Apakah Anda sedang mencari HMI Delta?

Setelah mempelajari tentang HMI, inilah saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan HMI Delta berkualitas premium yang Anda butuhkan dari Delta Mitra Solusindo. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin Anda dengan solusi terbaik dari kami!

Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon: +62 24 7640 2285
WhatsApp: +62 811 320 0880
Email: [email protected]
Jam kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)

engineer bekerja

Apa Itu Human Machine Interface? Bagaimana Fungsi dan Cara Kerjanya?

Human machine interface (HMI) menjadi landasan utama dalam menyajikan visualisasi yang dapat dilihat mata manusia pada layar perangkat elektronik. Menurut kamu mengapa komputer atau perangkat lainnya bisa menyajikan suatu gambar, grafik, atau visual yang bisa dilihat oleh mata? Atau pernahkah kamu membayangkan bagaimana kamu bisa mengembangkan ilmu pengetahuan atau meningkatkan proses produksi tanpa visualisasi ini? 

Lalu sebenarnya, dari mana asalnya visualisasi pada perangkat elektronik yang bisa dilihat mata manusia? Perlu kamu ketahui bahwa visualisasi ini berasal dari human machine interface atau disingkat HMI.

HMI merupakan perangkat yang digunakan untuk antarmuka terhadap proses agar mempermudah manusia dalam mengontrol atau melihatnya. Sehingga visualisasi yang tadi disebutkan seperti halnya grafik, ini dihasilkan oleh HMI. Contohnya adalah HMI Delta.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut apa itu human machine interface, mari kita perdalam pengetahuan ini dengan mengenal fungsi serta cara kerja HMI berikut. Silahkan disimak ya!

Human Machine Interface

Apa fungsi HMI dalam dunia otomatisasi?

Setelah mengetahui tentang apa itu HMI, kamu tentu saja perlu mengetahui juga apa fungsi dari perangkat satu ini. Secara umum, human machine interface berperan untuk menjadi penghantar antara sebuah proses komputasi dengan manusia itu sendiri. Dalam melakukan kontrol dan optimasi, tentu saja mata manusia tidak bisa menangkap hal seperti proses yang terjadi dalam perangkat. 

Oleh karena itu, HMI di sini berperan sebagai perantara yang mempermudah pekerjaan manusia. Tetapi selain fungsi umum yang telah disebutkan di atas, kamu juga bisa mengetahui beberapa fungsi lain dari HMI sebagai berikut.

1. Memonitor kinerja mesin secara langsung

Seperti yang telah umum diketahui bahwa dalam suatu mesin terdapat beberapa parameter yang bisa diatur pada besaran yang dikehendaki. Fungsi pertama HMI adalah untuk melakukan pengawasan terhadap kerja mesin itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mesin bekerja secara optimal dan tidak terkendala.

Sebagai contoh, beberapa parameter pada mesin yang sering kali diamati lebih lanjut adalah sensor suhu, tekanan, jarak, keadaan saklar dan katup apakah terbuka atau tertutup, dan masih banyak lagi.

2. Mengontrol actuator melalui tombol

Sebelum mengetahui fungsi HMI satu ini, kamu perlu tahu bahwa actuator dalam hal ini merupakan suatu perangkat atau alat yang dapat mengubah arah dari suatu proses. Sederhananya, apakah kamu terbiasa menggunakan mesin ATM? Terdapat beberapa tombol pada mesin ATM yang mengarahkan kamu pada suatu proses yang dikehendaki. Tombol pada ATM tersebut merupakan salah satu contoh actuator.

Nah, secara umum HMI menyediakan kontrol ini dimana terdapat beberapa input yang bisa mengarahkan suatu proses pada output yang berbeda. Selain secara manual seperti mesin ATM, ada juga HMI yang bisa dijalankan secara otomatis.

3. Pengumpulan dan penyimpanan data dalam satu koleksi data

Penyimpanan Data

Umumnya data bisa berupa data pengukuran, status alarm, status sistem yang diwakili oleh status valve sebagai actuator, penyimpanan data, serta tanggal pengumpulan.

4. Menyimpan history dan summary alarm

Tujuannya adalah untuk mengetahui alasan terjadinya penyimpangan dalam sebuah sistem.

5. Menyajikan grafik dari sebuah proses yang ada di plant

Contohnya grafik yang menunjukkan proses kenaikan serta penurunan beban utama yang terkoneksi ke generator baik secara real time ataupun historical. Begitu juga dengan trending yang bisa dilihat secara online real time atau historis.

Cara kerja human machine interface

Tahapan terakhir dalam mengenal lebih lanjut HMI adalah mengetahui bagaimana perangkat ini bekerja. Sebelum mengetahui prinsip kerja perangkat human machine interface, kamu perlu mengetahui tiga komponen ini agar lebih mudah untuk memahami cara kerjanya.

  • Sensor atau actuator, perangkat yang memungkinkan penggunanya melakukan input data
  • Programmable Logic Controller (PLC), perangkat yang digunakan untuk memproses data yang di input
  • HMI, perangkat yang menyediakan tampilan atau antarmuka

Setelah suatu input terdeteksi oleh sensor atau sengaja dimasukkan secara manual dengan actuator, PLC akan memproses data tersebut dan mengolahnya. Selanjutnya, data yang telah diolah PLC akan diteruskan pada HMI sehingga dalam hal ini HMI akan menyajikan visualisasi data tersebut. Anda bisa mempelajari PLC lebih detail dalam artikel Pengetahuan Dasar Mengenai PLC: Jenis, Fungsi, Komponen, dan Prinsip Kerjanya berikut.

Keuntungan menggunakan HMI

Berikut ini beberapa keuntungan dan manfaat dalam menggunakan perangkat human machine interface, seperti HMI Delta yaitu:

1. Pengurangan ukuran panel kontrol

Dengan menggunakan kemampuan dalam menjalankan beberapa fungsi melalui perangkat lunak, maka kebutuhan dalam memasang hardware akan berkurang, sehingga ukuran peralatan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil.

2. Pengurangan biaya kabel

Dengan menggunakan HMI, Anda tidak akan membutuhkan rangkaian kabel yang rumit dan mahal. Selain itu, tugas yang sama juga akan dijalankan melalui pengaturan software.

3. Standarisasi panel kontrol

Standardisasi Panel Kontrol

HMI memungkinkan melakukan standarisasi panel kontrol karena pengaturan data layar dapat diubah menggunakan software, meskipun ada perubahan spesifikasi.

4. Nilai tambah untuk panel kontrol

HMI mempunyai fitur seperti grafis dan tampilan interface. HMI dapat menjalankan berbagai macam fungsi yang dapat menambah nilai panel kontrol.

Baca juga: Ketahui Fungsi, Desain, dan Tipe Tampilan Visual Human Machine Interface Berikut!

Sekian pemaparan mengenai apa itu human machine interface, fungsi, dan cara kerjanya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memperluas wawasan kamu, ya!

Jika Anda sedang mencari HMI (human machine interface), temukan di distributor HMI SemarangDelta Mitra Solusindo. Kami merupakan authorized distributor dan system integrator DELTA industrial automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk HMI DELTA. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Jenis Inverter

Berikut Berbagai Macam Jenis Inverter yang Harus Kamu Ketahui!

Dalam dunia elektronika, inverter banyak digunakan untuk banyak kepentingan terutama terkait dengan penggunaan alat elektronik. Sebelumnya perlu diketahui bahwa inverter berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi AC.

Buat kamu yang mungkin asing dengan istilah inverter dan mengira belum pernah melihat perangkat adaptor ini, kamu harus ketahui bahwa inverter terdiri dari beberapa jenis. Berikut merupakan jenis inverter yang bisa kamu ketahui, siapa tahu salah satu dari antaranya pernah kamu lihat atau kamu gunakan.

Solar Inverter

Solar Inverter
Sumber: https://images.unsplash.com

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan panel surya atau solar panel. Panel surya ini bekerja dengan mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik yang bisa digunakan untuk keperluan alat elektronik. 

Sebelum menggunakan sumber energi matahari menjadi listrik, tentu saja ada proses konversi. Seperti namanya, solar inverter mampu mengubah tegangan DC dari panel surya menjadi tegangan AC yang bisa digunakan. 

Salah satu kelebihan inverter jenis ini adalah perangkatnya yang disertai dengan battery charger. Sehingga sangat dimungkinkan untuk menambah daya baterai jika perangkat ini kehabisan sumber energi.

UPS (Interruptible Power Supply)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyediakan tegangan AC yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Inverter jenis UPS pada dasarnya terdiri dari dua jenis perangkat yakni inverter dan juga rectifier. Keduanya memiliki fungsi berbeda.

Inverter seperti yang telah disebutkan sebelumnya berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi AC. Sementara itu, rectifier bekerja dengan cara sebaliknya untuk mengisi daya pada baterai. Tegangan pada rectifier dibuat stabil dengan adanya stabilizer.

VSD (Variable Speed Drive)

VSD (Variable Speed Drive)
Sumber: https://cdn.pixabay.com

Jenis inverter satu ini memiliki komponen yang sama dengan inverter jenis UPS. Perbedaannya adalah keberadaan baterai. Perangkat jenis VSD tidak memiliki baterai berbeda dengan UPS yang dilengkapi dengan baterai. Prinsip kerja inverter jenis VSD adalah dengan mengatur frekuensi dengan melakukan digitizing untuk mengkonversinya menjadi tegangan AC.

Portable/Car Inverter

Pernahkah kamu bertanya mengapa kamu bisa mengisi baterai ponsel pada mobil? Dari mana sumber listriknya berasal? Sumber listrik yang kamu gunakan ini berasal dari energi aki mobil yang dikonversi menjadi sumber tegangan AC.

Inverter Square Wave

Jika diulik kembali, inverter jenis square wave merupakan jenis perangkat inverter yang pertama kali ditemukan. Keunggulan dari perangkat ini adalah arus yang dihasilkan bersifat stabil. Namun inverter jenis ini memang tidak optimal jika digunakan untuk semua jenis perangkat. Misalnya saja motor tidak kompatibel jika menggunakan inverter square wave.

Inverter Modified Sine Wave

Jenis inverter selanjutnya ini dapat dikatakan tidak jauh berbeda dengan jenis inverter square wave. Perbedaannya terletak pada jenis arus yang dihasilkan. Apabila inverter square wave menghasilkan arus yang cenderung stabil, maka inverter modified sine wave menghasilkan arus yang akan menghilang sebelum berubah menjadi arus positif dan negatif.

Inverter Pure Sine Wave

Jika dibandingkan dengan kedua jenis inverter sine, inverter pure sine wave dapat menghasilkan gelombang paling baik atau bahkan mendekati sempurna. Namun salah satu kekurangan yang dihasilkan dari apiknya perangkat ini adalah biaya pemasangan yang tinggi karena perangkat yang rumit.

Inverter Multilevel

Seperti namanya, inverter jenis ini merupakan perangkat yang digunakan jika arus masuk memiliki tegangan yang berbeda-beda. Inverter multilevel akan mengkonversi tegangan berbeda menjadi satu tegangan konstan yang bisa diatur penggunaannya sesuai dengan kebutuhan.

Inverter Stand-alone

Inverter terakhir ini merupakan perangkat inverter yang digunakan untuk mengubah sumber energi langsung seperti angin atau cahaya matahari menjadi energi listrik yang bisa digunakan. 

Itu dia beberapa jenis inverter yang bisa kamu baca dan pahami lebih lanjut. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan membuka wawasan kamu, ya!

Jika Anda sedang mencari Service Inverter, temukan di Distributor Inverter SemarangDelta Mitra Solusindo. Kami merupakan Authorized Distributor dan System Integrator DELTA Industrial Automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk jual Inverter DELTA. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Repair Inverter

Apakah Kamu Tahu Inverter? Begini Fungsi dan Cara Kerjanya!

Di dunia yang serba modern ini, rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh kehidupan bergantung pada keberadaan listrik. Pasalnya sudah banyak alat elektronik yang selain menerangi hunian juga membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari.

Semua perangkat elektronik yang kamu gunakan membutuhkan adanya listrik. Tetapi kamu perlu tahu bahwa terdapat dua jenis tegangan yang berbeda yakni AC (tegangan bolak balik) dan DC (tegangan searah).

Untuk setiap alat elektronik yang digunakan, semuanya hanya memiliki satu jenis tegangan. Sementara sumber tegangan tidak jarang berbeda dengan jenis tegangan pada alat elektronik. Sehingga untuk dapat menggunakan alat elektronik diperlukan suatu perangkat yang dapat mengubah atau menyamakan tegangan ini.

Bagi kamu yang menggeluti bidang elektronik pasti sudah tidak asing lagi dengan converter dan inverter. Meskipun sudah mengenal dan pernah mendengar istilah ini, mungkin tidak sedikit dari kamu yang belum memahami apa itu inverter dan bagaimana prinsip kerjanya.

Inverter merupakan sebuah perangkat adaptor yang dapat mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Jika tadi telah disebutkan juga terkait converter, perangkat ini memiliki fungsi sebaliknya.

Adaptor inverter memiliki dua jenis yakni inverter dengan menghasilkan hanya tegangan AC dan inverter yang menghasilkan sinus tegangan murni. Penggolongan inverter ini juga didasarkan pada jenis fasa yang terdiri atas inverter 1 fasa, 3 fasa, dan multi fasa.

Nah, sekian pemaparan mengenai tegangan dan inverter secara umum. Untuk memahami apa itu inverter lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai fungsi dan cara kerja inverter yang bisa kamu baca dengan teliti.

Baca juga : Inverter: Pengertian, Komponen dan Cara Kerjanya

Apa Fungsi Inverter?

Repair Inverter
Sumber: Sumber: https://cdn.pixabay.com

Pada penjelasan awal sempat disebutkan bahwa adaptor inverter dapat mengubah tegangan DC menjadi AC. Hal itulah yang kemudian menjadi fungsi inverter yang utama. Tetapi tidak sampai di situ, adanya perubahan tegangan ini berfungsi untuk mengubah frekuensi output motor yang memiliki tegangan AC yang bersifat dapat balik. 

Hingga saat ini, inverter telah banyak digunakan terutama dalam bidang industri. Hanya saja saat hendak digunakan, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan perputaran inverter yang presisi. Hal ini terjadi karena diperlukan adanya pemrosesan secara linear terhadap inverter yang baru saja dipasang.

Bagaimana Inverter Bekerja?

Inverter
Sumber: https://cdn.pixabay.com

Penggunaan inverter pada dunia industri khususnya adalah agar kecepatan motor penggerak proses industri ini dapat diatur besarannya. Namun tentu saja untuk bisa mengontrol mesin motor yang bekerja ini diperlukan adanya serangkaian proses yang terjadi khususnya dilakukan oleh inverter. Berikut merupakan beberapa tahapan cara kerja inverter sehingga dapat menggerakkan motor pada kecepatan yang diinginkan.

  • Pertama, dilakukan pengubahan input pada motor yang digunakan dari tegangan AC menjadi tegangan DC.
  • Proses dilanjutkan dengan memecah tegangan hasil pengubahan input menjadi tegangan AC dan juga frekuensi.
  • Selanjutnya, kedua hasil dari proses pemecahan tersebut akan digunakan oleh pengguna untuk bisa menggerakkan motor sesuai dengan kecepatan yang dikehendaki.

Itu dia beberapa informasi yang bisa disampaikan terkait dengan inverter. Kamu bisa memperkaya wawasan dengan menggali lebih dalam pengetahuan mengenai inverter. Semoga pemaparan mengenai inverter ini bisa memberi kamu gambaran jelas terkait adaptor jenis ini ya!

Jika Anda sedang mencari Inverter, temukan di Distributor Inverter SemarangDelta Mitra Solusindo. Kami merupakan Authorized Distributor dan System Integrator DELTA Industrial Automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk jual Inverter DELTA. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

salah satu contoh perangkat plc

Jenis-jenis PLC Berdasarkan Tipe, Output, dan Ukurannya yang Perlu Kamu Ketahui!

Sebagai bagian vital dalam sistem kontrol, penting bagi kita untuk memahami jenis jenis PLC (Programmable Logic Controller) yang digunakan. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai varian Programmable Logic Controller, masing-masing didesain dengan fungsi yang unik. Ukuran PLC yang berbeda juga mempengaruhi kemampuannya dalam mengeksekusi perintah, menyimpan jumlah perintah, dan persyaratan input tenaga yang dibutuhkan.

Dengan mengetahui beragam jenis PLC, kita dapat memilih dengan bijak mana yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan sistem kontrol yang spesifik. Beberapa PLC mungkin lebih cocok untuk aplikasi industri yang kompleks, sementara yang lainnya dapat digunakan dalam skala yang lebih kecil namun tetap efisien. Selain itu, pemahaman mendalam tentang karakteristik masing-masing jenis PLC akan memungkinkan kita untuk mengoptimalkan kinerja sistem, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya perawatan jangka panjang. Oleh karena itu, pengetahuan tentang jenis-jenis PLC menjadi kunci penting bagi keberhasilan implementasi sistem kontrol yang handal dan efektif.

Jenis Jenis PLC Berdasarkan Tipe Perangkat

Sesuai dengan tipe perangkat atau hardware yang dipakai jenis PLC terdiri atas 2 tipe yakni modular dan compact.

PLC Modular

plc modular
Source: https://www.dreamstime.com/

Ini merupakan tipe PLC dengan komponen input dan output (I/O)yang terpisah sehingga bisa diatur jumlahnya. Dengan PLC tipe ini, pengguna memiliki fleksibilitas untuk melakukan penambahan, pengurangan I/O, seperti temperature detection switch, proximity switch, motor, fan, heater, dan masih banyak lagi perangkat input output lainnya.

Meskipun penggunaan PLC Modular sedikit lebih kompleks, namun kelebihan dari sistem ini terlihat ketika dibutuhkan daya yang lebih tinggi atau output yang lebih banyak di kemudian hari. Dengan demikian, PLC Modular memberikan solusi yang lebih efisien dalam menghadapi kebutuhan perluasan yang mungkin muncul di masa depan.

PLC Compact

Sementara itu, tipe compact memiliki bentukan input dan output yang sudah tetap sehingga tidak bisa diubah lagi. Bisa dilihat secara langsung pada perangkat PLC bahwa terdapat input dan output-nya yang tersambung pada bagian mikrokontroler.

Tabel Perbedaan Jenis jenis PLC Compact dan PLC Modular

KeteranganPLC CompactPLC Modular
NamaPLC Compact disebut Fixed PLCPLC Modular disebut Rack-Mounted PLC
Input / OutputJumlah input output sudah ditetapkan dari pabrikanPerangkat input output bisa ditambahkan ke dalam sistem PLC Modular
ModulBiasanya memiliki input output yang dilengkapi dengan CPUPada tipe Modular, beberapa komponen PLC dipasang pada chassis/ rak/ bus dengan slot yang berbeda
PerbaikanTidak mudah memperbaikinya. Biasanya tergantung vendor/ produsenMudah diperbaiki karena biasa dirangkai sendiri
MemoriMenyimpan data/ informasi dalam jumlah sedikitLebih banyak memori dan kemampuan menyimpan data menjadi lebih banyak
PenggunaanCocok untuk aplikasi yang lebih kecil terutama keperluan rumah tanggaBiasanya diaplikasikan dalam kebutuhan industri manufaktur
UkuranLebih kecilTergantung pemakaian, penambahan perangkat menyebabkan ukuran menjadi besar
BiayaLebih Hemat, EkonomisBiasanya lebih mahal

Baca juga: Panduan Lengkap Memahami Dasar-Dasar Pemrograman PLC untuk Pemula

Jenis PLC Berdasarkan Ukurannya

PLC Berdasarkan Ukuran
Sumber: https://images.unsplash.com/

Seperti namanya, pengkategorian jenis PLC ini didasarkan pada ukurannya. Untuk setiap ukuran berbeda, komponen input dan output pada setiap jenis PLC bisa berbeda pula. Berdasarkan ukurannya, PLC dibedakan atas 3 jenis yaitu.

PLC Mini

Meskipun dinamakan mini, PLC ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jenis PLC lainnya. Jumlah komponen input dan output alat ini bisa mencapai 128 hingga 512. Sehingga banyak perusahaan yang menggunakan perangkat ini karena kemampuannya untuk menyelesaikan perintah dan program-program yang diinginkan.

PLC Mikro

Beralih pada PLC Mikro yang merupakan perangkat PLC dengan ukuran sedang atau lebih kecil dibandingkan dengan PLC Mini. Jumlah input dan output mesin ini sangat terbatas yakni sekitar 15 hingga 128 saja. Sehingga PLC jenis ini tidak mampu untuk menunjang perintah yang terlalu bervariasi. Jika dibandingkan dengan PLC Mini, penggunaan PLC Mikro biasanya lebih terbatas pada penggunaan sederhana.

PLC Pico/Nano

Dibandingkan dengan jenis PLC yang lain, perangkat jenis ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kedua jenis PLC lainnya. Jumlah output dan input PLC ini pun hanya berjumlah tidak lebih dari 15. Sehingga karena jumlah I/O yang terbatas, maka penggunaan perangkat ini juga sangat terbatas. Biasanya PLC Nano digunakan saat jarak mesin tidak terlalu jauh dengan PLC.

Jenis PLC Berdasarkan Outputnya

PLC Delta DVP28SV11
PLC Delta DVP28SV11

Selain pengkategorian berdasarkan ukuran, PLC juga dikategorikan berdasarkan jenis output-nya. Terdapat beberapa mekanisme mesin PLC dalam mengeluarkan output. Saat serangkaian proses dari sebuah perintah dilakukan, tentu saja proses yang dimaksud disini tidak hanya terdiri dari satu tahapan saja. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dan diperlukan adanya perubahan atau pengalihan dari satu proses ke proses lain. 

Beberapa mesin PLC akan cepat rusak jika terlalu sering melakukan pengalihan atau switching, begitu pula sebaliknya. Sehingga, jenis PLC berdasarkan output ini tergantung dari peruntukannya terutama tentang cara kerja kontroler. Beberapa jenis PLC tersebut di antaranya:

  • Relay
  • Transistor
  • Triac
  • Analog

Baca juga: Mengenal Komponen dan Prinsip Kerja PLC

12 Jenis PLC Berdasarkan Merk

Berbagai merek terkenal menyediakan beragam pilihan PLC yang memenuhi kebutuhan unik dari berbagai industri. Di bawah ini, kami akan memperkenalkan dan mengulas beberapa merek terkemuka yang menyediakan PLC berkualitas tinggi.

1. Delta

Delta Electronics menyediakan berbagai produk elektronik, termasuk PLC. PLC Delta menawarkan kemudahan penggunaan dan keandalan untuk aplikasi otomatisasi yang beragam. Delta Mitra Solusindo merupakan distributor resmi dan sistem integrator dari Delta Industrial Automation. Kami beroperasi di wilayah Jawa Tengah, Indonesia, dan juga memberikan layanan di area lain ke seluruh Indonesia.

2. PLC Allen Bradley

Allen Bradley dikenal sebagai salah satu merek terkemuka dalam industri otomatisasi. PLC Allen Bradley menawarkan keandalan dan performa tinggi, serta menyediakan berbagai pilihan model yang sesuai untuk berbagai skala aplikasi industri.

3. Asea Brown Boveri

Asea Brown Boveri (ABB) adalah perusahaan teknologi industri global yang terkenal dengan berbagai produk canggih, termasuk PLC. PLC ABB menawarkan solusi otomatisasi yang canggih dan terintegrasi untuk berbagai sektor industri.

4. Siemens

Siemens merupakan salah satu merek terkenal dalam industri teknologi dan otomatisasi. PLC Siemens dikenal karena inovasi teknologi tinggi dan fleksibilitasnya dalam memenuhi kebutuhan otomatisasi dari berbagai macam industri.

5. PLC Omron

Omron telah lama menjadi pemain utama dalam industri otomatisasi. PLC Omron menawarkan keandalan dan stabilitas dalam berbagai aplikasi industri, termasuk skala kecil hingga besar.

6. Hitachi

PLC Hitachi menawarkan solusi otomatisasi yang handal dan efisien untuk berbagai industri, memastikan kelancaran operasi dan efisiensi produksi.

7. Mitsubishi

Mitsubishi Electric merupakan salah satu pemain utama dalam industri otomatisasi. PLC Mitsubishi menawarkan keandalan, performa tinggi, dan kemudahan penggunaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengendalian industri.

8. General Electric

General Electric (GE) telah dikenal sebagai salah satu perusahaan konglomerat teknologi terbesar di dunia. PLC GE menawarkan solusi pengendalian otomatis yang canggih dan terintegrasi.

9. Honeywell

Honeywell menyediakan berbagai produk teknologi industri, termasuk PLC. PLC Honeywell menawarkan solusi otomatisasi yang handal dan dapat diandalkan untuk berbagai sektor industri.

10. Modicon

Modicon, bagian dari Schneider Electric, adalah merek otomatisasi industri yang terkenal. PLC Modicon menawarkan solusi pengendalian yang inovatif dan efisien untuk berbagai aplikasi industri.

11. Schneider Electric

Beragam PLC untuk mesin industri dari Schneider Electric hadir dengan inovasi, menawarkan rangkaian solusi lengkap untuk memenuhi kebutuhan otomatisasi mulai dari mesin otomatis kecil hingga otomatisasi mesin yang canggih. PLC Schneider Electric menawarkan solusi otomatisasi terpercaya meningkatkan kinerja mesin dan proses di berbagai industri manufaktur.

12. Bosch

Sistem pemrograman PLC dari Bosch yaitu Tectra Automation meningkatkan aplikasi otomatisasi melalui desain kontrol, pemrograman, dan komunikasi yang fleksibel dan kuat. Baik melalui pengendali atau komputer industri, sistem kontrol PLC Bosch memaksimalkan produktivitas dalam berbagai aplikasi otomatisasi dan proses.

Dari berbagai jenis jenis PLC di atas, Anda dapat menemukan PLC yang sesuai dengan kebutuhan khusus dari industri Anda. Keberagaman jenis PLC berdasarkan merek memberikan pilihan terlengkap untuk memastikan efisiensi, keandalan, dan keamanan operasi dalam lingkungan industri yang semakin maju dan kompleks.

Baca juga: Penggunaan PLC dalam Dunia Industri

Jika Anda sedang mencari PLC, temukan di Distributor PLC Semarang, Delta Mitra Solusindo. Kami merupakan Authorized Distributor dan System Integrator DELTA Industrial Automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk PLC DELTA. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.