PLC

Pengetahuan Dasar Mengenai PLC: Jenis, Fungsi, Komponen, dan Prinsip Kerjanya

Sekalipun tidak pernah melihat secara langsung, kamu mungkin setidaknya pernah melihat suatu mesin yang terletak di gedung besar berisi kabel yang sangat banyak dan terdapat perangkat yang menyerupai saklar. Apakah kamu pernah bertanya apa benda tersebut? Jika kamu menduga perangkat tersebut merupakan semacam pengatur listrik, maka kamu harus mengenal jenis PLC.

PLC singkatan dari Programmable Logic Controller merupakan suatu perangkat yang bisa digunakan untuk menyimpan perintah untuk menjalankan fungsi program lebih lanjut. Programmable dalam namanya berarti perangkat ini bisa diatur untuk “mengingat” perintah pada memori. Logic berarti pemrosesan perintah, dan Controller berarti mengatur proses agar menghasilkan output.

Mungkin dari pengertian itu sendiri akan sulit untuk memahami apa sebenarnya PLC. Oleh karena itu, mari simak informasi lebih lanjut yang bisa menunjang kamu memahami PLC lebih lanjut.

Pengertian

PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu perangkat elektronik yang dirancang untuk mengontrol dan mengotomatiskan proses-proses industri atau otomatisasi tertentu. Sebagai otak sistem kontrol, PLC mampu mengelola input dari berbagai sensor dan perangkat input lainnya, memproses informasi tersebut sesuai dengan program yang telah diprogram oleh pengguna, dan menghasilkan output untuk mengendalikan perangkat output seperti motor, valve, dan peralatan lainnya.

Jenis PLC

Jenis PLC

PLC adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengotomatiskan proses kontrol dalam suatu sistem. Jenis PLC dapat dibedakan berdasarkan beberapa karakteristik, seperti kecepatan pemrosesan, jumlah input dan output, kemampuan komunikasi, dan sebagainya.

1. Berdasarkan ukuran

A. PLC modular terdistribusi

PLC modular terdistribusi cocok untuk aplikasi industri besar dan kompleks yang memerlukan kontrol yang rumit. Kelebihan jenis PLC ini meliputi skalabilitas tinggi dan kemampuan untuk mengkoordinasikan sistem kontrol dalam jaringan. Namun, kekurangannya termasuk harga yang lebih tinggi dan konfigurasi yang rumit, memerlukan pengetahuan teknis yang lebih tinggi untuk pengaturan dan pemrograman.

B. PLC modular

PLC modular menawarkan fleksibilitas yang tinggi dengan kemampuan untuk menyesuaikan jumlah input/output dan modul sesuai kebutuhan. Kelebihannya termasuk fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi, memungkinkan pengguna untuk menambahkan atau mengganti modul sesuai perkembangan aplikasi. Namun, kekurangan jenis PLC ini melibatkan biaya yang lebih tinggi dan membutuhkan ruang fisik yang lebih besar untuk instalasi.

C. PLC mikro (micro PLC)

PLC mikro memiliki ukuran kecil dan harganya terjangkau, menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi kecil hingga menengah. Kelebihannya meliputi kemudahan pemasangan dalam ruang terbatas dan konsumsi energi yang rendah. Namun, kekurangannya terletak pada keterbatasan pada aplikasi kecil dan jumlah input/output (I/O) yang terbatas, membuatnya kurang sesuai untuk sistem kontrol yang lebih besar.

D. Compact PLC

Compact PLC menawarkan keseimbangan antara ukuran dan fitur dengan harga yang terjangkau. Ukurannya yang sedang membuatnya cukup fleksibel untuk berbagai ukuran aplikasi, dan biasanya memadukan fitur-fitur yang memadai untuk sebagian besar kebutuhan industri. Meskipun lebih terjangkau daripada jenis PLC modular, kekurangannya terletak pada keterbatasan kapasitas memori dan kemampuan untuk menangani aplikasi yang sangat kompleks.

2. Berdasarkan output

A. Pulse width modulation (PWM) output PLC

PLC dengan output PWM menghasilkan sinyal pulsa dengan lebar yang dapat diatur untuk mengontrol daya atau kecepatan motor dengan efisiensi tinggi. Kelebihannya termasuk efisiensi energi yang tinggi dan kontrol yang akurat. Namun, kekurangannya melibatkan kompleksitas pemrograman yang lebih tinggi, dan dapat menimbulkan masalah elektromagnetik.

B. Relay output PLC

PLC dengan output relay merupakan jenis PLC yang umum digunakan dan terjangkau. Kelebihannya terletak pada kemudahan penggunaan dan dapat diandalkan untuk berbagai aplikasi. Output relay ini cocok untuk kontrol sederhana, namun kelemahannya muncul ketika membutuhkan waktu respons yang cepat dan tidak cocok untuk aplikasi dengan siklus kerja yang tinggi.

C. Transistor output PLC

PLC dengan output transistor menggantikan relay dengan transistor sebagai outputnya. Kelebihannya termasuk respon yang lebih cepat, daya yang lebih rendah, dan umumnya lebih tahan terhadap keausan karena tidak ada komponen mekanis yang bergerak. Namun, transistor output dapat lebih mahal dan memerlukan perlindungan tambahan karena rentan terhadap lonjakan arus.

D. Triac output PLC

Jenis PLC ini menggunakan TRIAC (Triode for Alternating Current) sebagai outputnya. Kelebihannya melibatkan kemampuan untuk mengontrol daya AC dengan baik dan merespons cepat terhadap perubahan kondisi. Namun, TRIAC output kurang cocok untuk aplikasi dengan beban induktif dan memerlukan perhatian khusus terhadap masalah frekuensi daya.

E. Analog output PLC

PLC dengan output analog dapat menghasilkan sinyal output yang bervariasi dalam rentang tertentu, biasanya untuk mengontrol variabel yang dapat berubah-ubah seperti suhu atau kecepatan. Kelebihannya termasuk kemampuan untuk memberikan kontrol yang lebih halus dan presisi. Kekurangannya melibatkan kompleksitas pemrograman yang lebih tinggi dan harga yang cenderung lebih mahal.

3. Berdasarkan merek

A. ABB

ABB menyediakan jenis PLC untuk berbagai aplikasi industri. Kelebihannya melibatkan kehandalan tinggi, integrasi dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), dan dukungan untuk protokol komunikasi industri. Namun, dapat dianggap sebagai merek dengan harga yang lebih tinggi.

B. Schneider Electric

Schneider Electric menawarkan jenis PLC di bawah merek Modicon dan Unity. Kelebihannya mencakup modularitas, dukungan untuk protokol komunikasi yang beragam, dan integrasi yang baik dengan perangkat lunak SCADA. Namun, harga produknya bisa menjadi salah satu yang lebih tinggi di pasaran.

C. Delta Electronics

Delta Electronics menawarkan jenis PLC untuk berbagai kebutuhan aplikasi. Kelebihannya termasuk harga yang relatif terjangkau, fitur kontrol gerak yang baik, dan dukungan untuk aplikasi IoT (Internet of Things). Namun, mungkin kurang dikenal dibandingkan dengan beberapa merek besar lainnya.

D. Beckhoff

Beckhoff dikenal dengan sistem kontrol berbasis PC dan PLC industri. Kelebihannya termasuk arsitektur kontrol terbuka, kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai tipe perangkat keras, dan dukungan untuk teknologi TwinCAT. Namun, memerlukan pemahaman teknis yang tinggi untuk penggunaan optimal.

E. GE Fanuc (sekarang GE Intelligent Platforms)

Meskipun merek ini telah diakuisisi dan diganti namanya, PLC dari GE Fanuc masih digunakan di banyak tempat. Kelebihannya termasuk fitur-fitur canggih seperti teknologi Proficy, namun kekurangannya mungkin terletak pada kurangnya perkembangan produk baru sejak akuisisi.

F. Hitachi

Hitachi menyediakan jenis PLC untuk aplikasi industri dan kontrol proses. Kelebihannya termasuk kualitas yang baik, kehandalan tinggi, dan dukungan untuk aplikasi IoT. Namun, bisa jadi kurang dikenal dibandingkan dengan merek lain di pasar PLC.

G. Siemens

Siemens merupakan salah satu merek PLC terkemuka dengan reputasi tinggi dalam industri otomasi. Kelebihannya termasuk kualitas dan kehandalan tinggi, serta dukungan yang baik dalam hal modularitas dan integrasi sistem. Kekurangannya mungkin terletak pada harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan beberapa merek lain.

H. Allen-Bradley (Rockwell Automation)

Allen-Bradley, yang sekarang merupakan bagian dari Rockwell Automation, dikenal dengan PLC dari seri ControlLogix dan CompactLogix. Kelebihannya meliputi banyaknya dukungan dan dokumentasi, serta integrasi yang baik dengan perangkat lunak otomasi. Namun, harga produk Allen-Bradley cenderung tinggi.

I. Mitsubishi Electric

Mitsubishi Electric menyediakan berbagai jenis PLC untuk berbagai kebutuhan industri. Kelebihannya mencakup kinerja yang handal, fitur motion control yang baik, dan integrasi yang kuat dengan perangkat lunak MES (Manufacturing Execution System). Namun, mungkin ada tantangan dalam hal kompleksitas pemrograman.

J. Omron

PLC Omron dikenal dengan kualitas dan kehandalan tinggi. Kelebihannya termasuk berbagai pilihan model, fitur safety yang baik, dan kemudahan pemrograman. Harganya relatif bersaing, tetapi mungkin lebih mahal dibandingkan dengan beberapa merek ekonomi.

Komponen

Komponen PLC

Meskipun telah dipaparkan jenis PLC, terdapat fungsi berbeda pula untuk setiap komponen PLC. Untuk mengetahui hal tersebut, mari kita kupas lebih lanjut apa saja komponen PLC dan apa fungsinya. 

  • CPU, berfungsi untuk mengatur dan memproses perintah sebelum dijadikan output atau luaran.
  • Memori, seperti namanya komponen satu ini berperan dalam penyimpanan data. Memori dapat tergantung sumber tegangan atau tidak.
  • Power supply, perangkat elektronik tentu saja terdapat batasan arus dan voltase yang bisa masuk agar mesin bekerja secara maksimal. Sama halnya dengan PLC. Power supply mengatur nilai tegangan sehingga tegangan stabil dan dapat ditoleransi oleh mesin PLC.
  • Programmer, merupakan komponen yang berfungsi untuk menghidupkan, mematikan, dan memonitor atau dalam artian lain sebagai media komunikasi.
  • Input/Output, merupakan komponen PLC yang menghubungkan bagian dalam PLC dengan bagian luar.

Fungsi

Meskipun dalam pengertian PLC itu sendiri tergambar secara implisit terkait dengan fungsinya, tetapi mungkin masih ada yang belum tergambar dengan jelas fungsi PLC. Secara umum, PLC berfungsi untuk melakukan pemantauan atau pengawasan terutama pada sistem yang prosesnya telah dikontrol.

Selain itu, PLC juga berfungsi untuk menjaga tahapan dalam proses terjadi secara berurutan dan tidak berubah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sinyal biner. Tetapi selain fungsi umum yang telah disebutkan tersebut, PLC juga berfungsi untuk memberikan masukan pada Computerized Numerical Control terutama pada proses finishing.

Prinsip kerja

Prinsip Kerja PLC

Setelah mengetahui komponen PLC, penting juga untuk mengetahui cara kerja PLC. Proses awal kerja PLC dimulai dengan adanya operasi field device yang terhubung pada komponen input dan output. Selanjutnya akan dilakukan pembacaan dan penerimaan sinyal, kemudian data tersebut akan disimpan dalam memori. 

Tidak selesai sampai disitu, proses yang terjadi pada memori ini akan mempengaruhi keadaan field device melalui output interface. Selanjutnya setelah serangkaian proses lainnya, input akan menerima sinyal perintah dari field device untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Pelajari lebih lanjut cara kerjanya dalam artikel Mengenal Komponen dan Prinsip Kerja PLC berikut.

PLC dalam Industri

PLC memainkan peran sentral dalam dunia industri modern, bertindak sebagai otak dan sistem saraf untuk mengotomatiskan, mengendalikan, dan memantau berbagai proses produksi. Fungsi utama PLC adalah menjembatani kesenjangan antara dunia mesin dan sistem kontrol, memungkinkan interaksi yang efisien antara perangkat keras dan perangkat lunak.

PLC digunakan untuk mengotomatiskan serangkaian proses produksi yang kompleks, mulai dari pembuatan barang hingga kontrol otomatis di fasilitas industri. Mereka berperan dalam mengendalikan mesin, peralatan, dan proses-produksinya, memastikan operasi yang efisien dan konsisten. PLC menerima input dari berbagai sensor yang mengukur suhu, tekanan, kecepatan, dan parameter lainnya, dan kemudian meresponsnya dengan menghasilkan output yang mengendalikan perangkat seperti motor, valve, dan relay.

Dalam dunia industri, keberadaan PLC menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. PLC tidak hanya mengontrol mesin dan peralatan, tetapi juga memberikan integrasi yang mulus dengan sistem lainnya. PLC seringkali terhubung dengan perangkat-perangkat lain di pabrik, termasuk sensor-sensor, perangkat lunak SCADA, dan sistem pengendalian yang lebih besar. Integrasi ini memungkinkan pemantauan dan kontrol yang lebih baik, memberikan manajemen keseluruhan pabrik wawasan yang mendalam ke dalam kinerja dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu.

Kelebihan dan kekurangan

Masuk ke dalam bagian terakhir dari paparan umum mengenai PLC. Tentu saja kita tidak bisa melewatkan kelebihan dan kekurangan dari perangkat ini.

PLC dinilai lebih kuat dan menggunakan OS andal serta memiliki prosesor yang cepat. Selain itu, poin tambah dari PLC adalah tidak diperlukan banyak perawatan sehingga bisa mengurangi biaya produksi dalam industri. Meskipun prinsip kerja yang rumit, PLC mudah untuk dioperasikan karena memiliki lebih dari satu bahasa pemrograman. Terakhir dari segi biaya, PLC terjangkau karena pemasangannya yang terjangkau juga hemat daya sehingga tidak memerlukan listrik dalam jumlah yang besar.

Di sisi lain, kekurangan PLC adalah pengoperasiannya tidak dapat dilakukan oleh siapa saja. Dibutuhkan seorang programmer atau orang yang paham betul untuk menjalankan program. PLC juga bisa membuat biaya optimasi mahal terutama ketika ingin menggunakan PLC dengan parameter tetap. Kekurangan terakhir dari PLC adalah kecepatan proses yang tidak bisa dilakukan dengan tinggi.

Nah, itu dia seputar PLC mulai dari pengertian hingga kelebihan serta kekurangannya. Informasi ini merupakan informasi mendasar yang bisa kamu peroleh untuk menambah wawasan terkait PLC. Masih banyak informasi yang tersedia dan bisa kamu cari tahu lebih lanjut. 

Jika Anda sedang mencari PLC, temukan di Distributor PLC Semarang, Delta Mitra Solusindo. Kami merupakan Authorized Distributor dan System Integrator DELTA Industrial Automation di Indonesia. Kami menyediakan berbagai produk DELTA, termasuk jual PLC DELTA. Segera hubungi admin untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Comments are closed.