Dalam dunia elektronika, jenis inverter sangat beragam dan memiliki fungsi masing-masing. Inverter secara umum digunakan untuk mengubah arus listrik DC menjadi AC agar bisa digunakan oleh peralatan elektronik. Beberapa jenis yang umum dijumpai antara lain solar inverter, UPS, pure sine wave, modified sine wave, hingga grid-tie inverter.
Masing-masing jenis memiliki keunggulan dan cara kerja berbeda, tergantung pada kebutuhan dan kondisi penggunaannya. Agar tidak salah pilih, mari kenali satu per satu jenis inverter berikut ini.
Solar Inverter
Inverter ini menjadi jantung dari sistem tenaga surya. Solar inverter mengubah tegangan DC dari panel surya menjadi AC. Selanjutnya bisa digunakan untuk peralatan rumah tangga maupun industri.
Sebagian besar solar inverter modern juga dilengkapi fitur pengisian baterai, sehingga selain menyalurkan energi langsung, ia juga menyimpan kelebihan daya. Untuk mengetahui lebih dalam sebelum memilih, Anda dapat membaca artikel berjudul Tips dan Cara Memilih Panel Inverter untuk Sistem Tenaga Surya.
UPS (Interruptible Power Supply)
UPS termasuk jenis inverter yang berfungsi untuk menyediakan listrik cadangan saat listrik utama mati. Sistem ini terdiri dari inverter dan rectifier. Inverter mengubah DC ke AC. Sementara rectifier mengisi ulang baterai menggunakan listrik dari PLN.
UPS biasa digunakan dalam komputer, alat medis, atau peralatan sensitif lainnya agar tidak mati mendadak saat terjadi pemadaman.
VSD (Variable Speed Drive)
VSD adalah inverter yang digunakan untuk mengatur kecepatan motor listrik. Berbeda dari UPS, VSD tidak menggunakan baterai.
Dengan mengatur frekuensi arus AC, VSD bisa menyesuaikan kecepatan motor sesuai kebutuhan beban. Teknologi ini banyak digunakan di industri HVAC, pompa, dan mesin produksi untuk menghemat energi.
Portable/Car Inverter
Inverter ini banyak ditemukan di mobil, biasanya digunakan untuk mengisi daya laptop atau ponsel. Ia bekerja dengan mengambil arus DC dari aki dan mengubahnya menjadi AC.
Jenis ini biasanya berdaya rendah dan ringkas, mudah dibawa, dan cocok untuk perjalanan atau penggunaan di luar ruangan.
Inverter Square Wave
Merupakan jenis inverter paling awal yang ditemukan. Sesuai namanya, bentuk gelombang yang dihasilkan berupa gelombang kotak.
Meski sederhana dan murah, jenis ini menghasilkan arus yang kurang cocok untuk peralatan elektronik sensitif karena distorsi tinggi.
Inverter Modified Sine Wave
Inverter ini adalah versi pengembangan dari square wave. Arus yang dihasilkan sedikit lebih halus dan mendekati bentuk gelombang sinus, tetapi masih belum sempurna.
Jenis ini cocok digunakan untuk alat elektronik standar. Contohnya lampu dan kipas. Namun tidak disarankan untuk perangkat sensitif seperti microwave atau TV LED.
Inverter Pure Sine Wave
Merupakan inverter dengan keluaran gelombang AC paling mendekati bentuk sinusoidal ideal. Ini menjadikannya pilihan terbaik untuk semua jenis peralatan, termasuk yang sensitif.
Kekurangannya adalah harga dan kompleksitas sistem yang lebih tinggi dibanding jenis modified atau square wave.
Inverter Multilevel
Inverter ini digunakan dalam sistem tenaga tinggi dan aplikasi industri. Ia mampu menghasilkan tegangan keluaran yang lebih halus dengan efisiensi tinggi melalui banyak level switching.
Multilevel inverter digunakan dalam sistem tenaga skala besar seperti turbin angin atau sistem distribusi listrik industri besar.
Inverter Stand-alone
Merupakan inverter yang bekerja secara independen tanpa koneksi ke jaringan listrik utama. Umumnya digunakan pada sistem tenaga terbarukan. Contohnya angin atau panel surya. Selain itu juga bisa langsung digunakan untuk peralatan atau disimpan dalam baterai.
Jenis ini cocok untuk sistem sederhana di lokasi terpencil, seperti lampu taman tenaga surya atau pompa air mandiri.
Grid-Tie Inverter (Inverter Terkoneksi Jaringan)
Inverter ini dirancang untuk bekerja langsung terhubung dengan jaringan listrik PLN. Biasanya digunakan dalam sistem panel surya rumahan atau industri yang ingin menyuplai listrik ke grid.
Grid-tie inverter akan menyesuaikan tegangan dan frekuensi output-nya agar sinkron dengan jaringan listrik utama. Keunggulan utamanya adalah efisiensi tinggi dan bisa mengalirkan kelebihan daya ke jaringan listrik, namun kekurangannya, inverter ini tidak bisa bekerja saat listrik padam (tanpa baterai backup).
Off-Grid Inverter
Berbeda dari grid-tie, inverter ini bekerja secara mandiri tanpa terhubung ke jaringan listrik PLN. Biasanya digunakan di daerah terpencil yang tidak memiliki akses listrik.
Inverter jenis ini memerlukan baterai sebagai penyimpan daya dari panel surya atau sumber DC lainnya. Kelebihannya adalah bisa berfungsi meskipun jaringan PLN padam, namun perlu pengaturan beban dan kapasitas penyimpanan yang cermat.
Hybrid Inverter
Sesuai namanya, hybrid inverter adalah gabungan dari grid-tie dan off-grid. Inverter ini bisa mengambil daya dari panel surya, baterai, dan jaringan PLN, serta secara otomatis mengatur sumber mana yang digunakan tergantung kondisi.
Keunggulan utamanya adalah fleksibilitas, cocok untuk pengguna rumahan atau industri yang ingin memanfaatkan energi surya secara maksimal tanpa tergantung pada satu sumber.
Micro Inverter
Inverter ini dipasang langsung di tiap panel surya. Jadi bukan satu unit untuk seluruh sistem. Hal ini membuatnya bekerja lebih efisien karena setiap panel bisa beroperasi secara independen, cocok untuk sistem dengan bayangan parsial.
Keuntungan lainnya, sistem monitoringnya lebih detail dan memungkinkan identifikasi masalah per panel. Namun, biaya awal pemasangannya bisa lebih tinggi dibanding inverter konvensional.
Kesimpulan
Inverter memiliki banyak jenis, dan tiap jenis punya fungsi yang berbeda. Ada inverter untuk panel surya, ada juga yang digunakan saat listrik padam. Contohnya, solar inverter cocok untuk mengubah energi matahari. UPS bisa menjaga listrik tetap menyala saat listrik utama mati. VSD digunakan untuk mengatur kecepatan motor.
Beberapa inverter menghasilkan arus yang sangat halus, seperti pure sine wave. Jenis lain seperti modified sine wave dan square wave cocok untuk alat yang tidak terlalu sensitif. Lalu, ada juga grid-tie, off-grid, dan hybrid inverter. Jenis ini cocok untuk sistem energi baru dan terbarukan.
Memilih inverter harus disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak semua jenis cocok untuk semua alat. Maka dari itu, pahami dulu apa yang Anda butuhkan. Inverter yang tepat akan membuat alat lebih awet dan penggunaan listrik jadi lebih efisien.
Itu dia beberapa jenis inverter yang bisa kamu baca dan pahami lebih lanjut. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan membuka wawasan kamu, ya!
Apakah Anda sedang Mencari Inverter?
Setelah mempelajari berbagai inverter yang ada, inilah saatnya untuk mengambil langkah nyata. Dapatkan inverter Delta berkualitas premium yang Anda butuhkan dari Delta Mitra Solusindo. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin Anda dengan solusi terbaik dari kami!
Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon: +62 24 7640 2285
WhatsApp: +62 811 320 0880
Email: [email protected]
Jam Kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)