Penggunaan inverter sangatlah luas, mulai dari menghidupkan berbagai peralatan elektronik hingga menjadi cadangan energi. Untuk memastikan Anda memilih inverter yang tepat, Anda harus tahu cara memilih rangkaian inverter yang bagus mulai dari memperhatikan jenis inverter, kapasitas dan daya keluaran, efisiensi, fitur proteksi, kesesuaian dengan lingkungan operasional, interkoneksi dengan sistem lain, dukungan dan layanan, serta biaya dan anggaran. Simak informasi lengkapnya dalam artikel ini untuk memastikan Anda mendapatkan inverter yang sesuai dengan kebutuhan dan standar industri Anda.
Cara Memilih Rangkaian Inverter yang Bagus
Berikut beberapa pertimbangan yang harus Anda perhatikan sebelum memilih rangkaian inverter untuk kebutuhan industri:
1. Kenali Jenis-Jenis Inverter
Sebelum mengetahui lebih lanjut apa saja faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih inverter, kita perlu tahu terlebih dahulu kalau ternyata inverter terdiri atas berbagai jenis! Berikut informasi lengkapnya.
a. Inverter Gelombang Sinus Murni
Inverter jenis ini mampu menghasilkan output gelombang yang tidak jauh berbeda dengan gelombang sinus jaringan listrik PLN. Daya yang dihasilkan perangkat ini jauh lebih bersih dan stabil berkat kemampuannya untuk mengurangi gangguan elektromagnetik. Alhasil, inverter gelombang sinus murni ideal untuk aplikasi berbagai jenis peralatan elektronik.
b. Inverter Gelombang Sinus Modifikasi
Inverter Gelombang Sinus Modifikasi menghasilkan gelombang sinus yang dimodifikasi atau disebut juga dengan gelombang trapesium. Meskipun menghasilkan output gelombang yang mirip dengan gelombang sinus asli, aplikasi inverter ini masih terbatas pada perangkat elektronik non-sensitif.
c. Inverter Multifungsi
Seperti namanya, inverter jenis ini dapat menggabungkan fungsi inverter gelombang sinus murni atau gelombang sinus modifikasi dengan fitur tambangan seperti pengisi daya, kontrol tegangan transfer saklar, dan lain sebagainya. Aplikasinya sangatlah luas dan dapat digunakan untuk berbagai sistem seperti tenaga surya dan peralatan medis. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar fungsi, simak artikel berjudul Ketahui Fungsi Inverter, Mengubah DC Menjadi AC.
2. Identifikasi Kapasitas dan Daya Keluaran
Berbicara dalam konteks industri yang tingkat produksinya sangat ditentukan oleh performa peralatan elektronik dengan kerja berat, maka penting bagi kita untuk menentukan terlebih dahulu kapasitas dan daya keluaran inverter. Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah dengan identifikasi beban listrik dengan langkah berikut:
- Buatlah daftar peralatan elektronik yang akan dihubungkan dengan inverter.
- Catat daya terukur dan arus start setiap peralatan kemudian hitung total daya dan arus dengan menjumlahkannya.
- Hitung daya semu dengan rumus berikut:
Daya Semu (VA) = Total daya (Watt)/ Faktor daya, dengan faktor daya merupakan rasio antara daya aktif dan daya semu atau gunakan nilai faktor daya 0,8 dan 1,0 untuk beban industri.
- Selanjutnya pilihlah kapasitas inverter yang sama atau lebih besar dari daya semu total. Hal yang sama dilakukan untuk memilih nilai daya keluaran inverter.
Kapasitas inverter wajib diperhatikan karena mempengaruhi pemenuhan kebutuhan daya puncak atau daya maksimum yang dibutuhkan peralatan elektronik untuk memulai dan daya berkelanjutan atau daya yang dibutuhkan untuk beroperasi secara normal. Inverter yang underpowered tidak mampu memberikan daya yang cukup sehingga menyebabkan penurunan kinerja, menghasilkan panas berlebih, dan kerusakan peralatan.
3. Perhatikan Efisiensi dan Keandalan
Efisiensi inverter krusial untuk diperhatikan karena umumnya inverter yang memiliki efisiensi tinggi akan menggunakan energi lebih sedikit dari sumber DC untuk menghasilkan total energi AC yang sama. Sehingga dengan kata lain, efisiensi inverter tinggi jauh lebih hemat energi dan menghasilkan panas lebih sedikit yang hasilnya bisa mengurangi biaya pendinginan.
Inverter dengan efisiensi tinggi juga lebih tahan lama dan minim perawatan karena komponen yang tidak bekerja terlalu keras. Selain itu, beberapa faktor seperti konstruksi, komponen elektronik, desain sirkuit, dan beban kerja mempengaruhi keandalan inverter.
4. Memastikan Fitur Proteksi dan Keamanan
Saat memilih inverter, hal penting yang harus dipertimbangkan selanjutnya adalah fitur proteksi terhadap kelebihan beban yang berfungsi untuk mematikan inverter saat beban melebihi kapasitas sehingga mencegah kerusakan. Fitur lainnya seperti proteksi overheating untuk melindungi inverter dari suhu tinggi dan proteksi short circuit untuk memutus arus ketika terjadi short circuit.
Selain fitur yang telah disebutkan, masih banyak fitur lain yang disediakan inverter. Oleh karena itu, pastikan memilih inverter dengan fitur proteksi lengkap sehingga peralatan elektronik dan keamanan kerja menjadi terlindungi.
5. Sesuaikan Inverter dengan Lingkungan Operasional
Selanjutnya, pilihlah proteksi inverter yang sesuai dengan area penempatannya. Misalnya jika inverter ditempatkan pada suhu yang cenderung tinggi, maka pilih inverter dengan fitur proteksi panas dan sistem pendinginan. Pilih inverter yang memiliki peringkat IP dan tahan terhadap korosi jika ingin menempatkannya di area dengan kelembapan tinggi. Beberapa inverter juga telah dilengkapi dengan filter udara untuk melindungi dari debu dan terbuat dari bahan yang tahan terhadap zat kimia.
6. Pastikan ada Interkoneksi dengan Sistem Lain
Inverter dapat terhubung dengan panel surya melalui kabel DC untuk mengoptimalkan output daya. Selain itu inverter juga dapat terhubung ke baterai untuk menyimpan energi matahari. Perangkat ini juga kompatibel dengan berbagai peralatan elektronik lain sepert generator angin atau diesel bahkan terhubung ke jaringan listrik. Perlu diingat bahwa sangat penting untuk memilih inverter yang kompatibel dengan sistem kontrol dan monitoring untuk memastikan pemantauan kinerja menjadi lebih mudah dan efisien.
7. Cek Ketersediaan Dukungan dan Layanan
Saat membeli inverter, usahakan untuk memilih produsen atau pemasok yang baik karena dukungan teknis dalam hal instalasi, operasional, bahkan menyelesaikan masalah dapat terpenuhi. Selain itu, pemilihan ini juga akan mempermudah kita dalam perawatan karena tak perlu sulit untuk mencari suku cadang ataupun perbaikan.
8. Tentukan Biaya dan Anggaran
Agar biaya dan anggaran dikeluarkan secara efisien, pertimbangkanlah merk, model, kapasitas, dan fitur inverter. Biasanya, kapasitas besar membutuhkan harga yang lebih tinggi. Fitur tambahan seperti monitoring online juga bisa meningkatkan biaya. Oleh karena itu, pilihlah spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Namun, untuk menekan biaya operasional dan memperpanjang usia inverter, pilih inverter yang memiliki efisiensi tinggi.
9. Perhatikan Merek yang Tepat
memilih merek inverter yang tepat juga sangat penting. Merek inverter Delta dikenal memiliki reputasi baik dalam hal keandalan, efisiensi, dan dukungan purna jual. Dengan teknologi canggih dan kualitas yang terbukti, inverter Delta adalah pilihan tepat untuk kebutuhan industri Anda.
Kesimpulan
Nah, itu dia beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum memilih inverter untuk kebutuhan industri. Jika masih kebingungan dengan informasi ini, konsultasikan dengan ahli listrik atau teknisi agar pemilihan inverter menjadi lebih tepat.
Rekomendasi Distributor Inverter Terbaik
Setelah memahami pentingnya memilih rangkaian inverter yang tepat untuk kebutuhan industri Anda, saatnya beralih ke langkah berikutnya. Kunjungi Delta Mitra Solusindo untuk mendapatkan pilihan inverter terbaik yang dapat diandalkan untuk meningkatkan efisiensi operasional Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan distributor terpercaya di bidangnya!
Alamat: Jl. Diponegoro VI No. 63, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Telepon:+62 24 7640 2285
WhatsApp: +62 811 320 0880
Email:[email protected]
Jam Kerja: Senin – Jumat (08.00 – 17.00 WIB)